Iran Mengadili 12 Orang Kristen Di Minggu Paskah

Internasional / 10 April 2012

Kalangan Sendiri

Iran Mengadili 12 Orang Kristen Di Minggu Paskah

Lestari99 Official Writer
5591

Dua belas orang Kristen diadili di Iran pada hari Minggu Paskah dengan tuduhan “kejahatan terhadap ketertiban”, sebagaimana dilansir Worthy News. Jason DeMars, direktur kelompok Present Truth Ministries, mengatakan pada Jumat (6/4) bahwa orang Kristen ini menghadapi pengadilan di kota Timur laut Rasht, dan sebelumnya mereka dituduhkan kejahatan yang sama di tahun lalu di Bandar Anzali (kota laut Kaspia).

“Sekali lagi hal ini memperlihatkan adalah suatu hal yang ilegal untuk menjadi orang Kristen di Iran,” ungkap DeMars.

Mereka yang didakwa atas kejahatan tersebut adalah Pastor Matthias Haghnejad dan istrinya Anahita Khadeimi, Mahmoud Khosh-Hal dan istrinya Hava Saadetmend, Amir Goldoust, Mina Goldoust, Zhaina Bahremand, Fatemah Modir-Nouri, Mehrdad Habibzade, Milad Radef, Behzad Taalipasand dan Amin Pishkar.

Dalam sebuah laporan disebutkan saat ini tekanan terhadap orang Kristen yang setia di Iran semakin bertambah di tengah gerakan gereja rumah yang berkembang pesat di negara ini. Sedikitnya diperkirakan ada 100.000 orang percaya baru di Iran, menurut perkiraan kaum konservatif, namun beberapa kelompok mengatakan bahwa jumlah tersebut jauh lebih tinggi.

Sidang pada hari Minggu (8/4) diadakan tidak jauh dari penjara dimana pastor Youcef Nadarkhani kemungkinan akan menjalani proses eksekusinya karena menolak untuk menyangkal iman Kristennya, menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh Worthy News.

Lebih jauh DeMars mengungkapkan kelompoknya telah mendesak para pendukungnya untuk “berdoa bagi orang percaya ini saat menghadapi sidang” yang dimulai pada hari Minggu (8/4) pagi waktu setempat.

“Kita berdoa agar Tuhan memberikan keberanian kepada mereka untuk berdiri di atas iman, mengekspresikan diri mereka secara jelas dan membawa kemulian dan kehormatan hanya bagi Tuhan. Kita juga berdoa agar Tuhan menyentuh hati para hakim untuk membebaskan orang-orang kudus ini dari ‘kejahatan’,” ungkap DeMars kepada para pendukungnya melalui surat elektronik.

Dalam pernyataan lain pada BosNewsLife, Senin (9/4), DeMars mengatakan bahwa ke-12 terdakwa ini menghadapi pengadilan tanpa didampingi pengacara. Penerbangan para pengacara dari Teheran tertunda akibat kabut tebal saat hendak menghadiri sidang, namun sidang tetap dilanjutkan tanpa kehadiran mereka.

Pihak berwenang Iran secara konsisten membantah telah melakukan kesalahan, dengan mengatakan mereka mencoba untuk menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan hukum di negara tersebut.

Sumber : Worthy News
Halaman :
1

Ikuti Kami