Imigran Indonesia kembali Dilindungi Gereja AS

Internasional / 4 April 2012

Kalangan Sendiri

Imigran Indonesia kembali Dilindungi Gereja AS

daniel.tanamal Official Writer
3464

Nasib beberapa Warga Negara Indonesia yang melarikan diri dari kejaran petugas imigrasi yang ingin mendeportasi mereka, kini kembali berada dalam perlindungan gereja lokal di Amerika Serikat (AS). Sementara itu belum ada langkah berarti dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk ikut menyelesaikannya.

Para WNI ini adalah mereka yang melarikan diri dari Indonesia ke AS, kala kerusuhan pecah di tahun 1998. beberapa diantaranya bernama Oldy Manopo, Saul Timisela dan Rovani Wangko. Pertama mereka tinggal di wilayah Avenel yang merupakan bagian dari wilayah Woodbridge, New Jersey. Namun kini mereka terancam dideportasi lantaran masa berlaku visa mereka telah habis. Mereka kini dalam perlindungan Gereja Reformasi Highland.

"Dia (mereka) memutuskan untuk datang ke gereja, setelah para pejabat ICE (aparat Imigrasi dan Bea dan Cukai) memeriksa sebuah kompleks apartemen, yang banyak ditinggali oleh orang Indonesia," ucap Gembala Gereja Reformasi Highland Park, Pendeta Seth Kaper-Dale, dikutip Mycentraljersey, Rabu (4/4).

Menurut informasi ICE menangkap seorang imigran asal Indonesia, bernama Djene Sumigar sehari sebelum dirinya akan dideportasi ke Indonesia. "Ini merupakan masalah yang nyata bagi kami. Orang-orang ini diberi surat pemberitahuan akan dideportasi, namun ICE nampaknya tidak menunggu waktu untuk melakukan deportasi," ucapnya.

Pendeta Seth saat ini dikabarkan tengah bekerjasama dengan ICE, untuk meloloskan Undang-undang Federal Perlindungan Terhadap Pengungsi Asal Indonesia bernomor, HR 3590, dimana jika disahkan maka akan memberikan kesempatan kepada para imigran asal Indonesia untuk membuka kembali kasus suaka mereka. "Mereka mengatakan 2011 adalah tahun terburuk di Indonesia untuk kelompok minoritas sejak tahun 2003. Pada tahun 2011, ada lebih dari 100 insiden kekerasan terhadap kelompok agama minoritas," tuturnya.

Terkadang perjuangan hidup untuk menunjukan kebenaran dari sebuah peristiwa kelam yang telah dialami akan menghadapi rintangan dan tekanan. Namun pengorbanan besar yang memotivasi untuk suara kebenaran akan memenangkan segalanya, tepat pada waktunya.

Sumber : Mycentraljersey - Tribunnews
Halaman :
1

Ikuti Kami