Bermodal Sampan, Pria Ini Ajarkan Arti Pengorbanan

Nasional / 3 April 2012

Kalangan Sendiri

Bermodal Sampan, Pria Ini Ajarkan Arti Pengorbanan

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
5263

Para pelajar di dusun Lai Hiding, Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mungkin tidak akan sampai sekolah tanpa bantuan pria paruh baya ini.

Untuk sampai ke sekolah, mereka harus menyusuri jalan setapak, mendaki tebing terjal dan puncaknya adalah menyeberangi sungai berarus deras. Di sinilah peran Agustinus dibutuhkan, dengan sampan kecil, dia membantu para pelajar itu untuk menyeberang.

Agustinus dulunya adalah seorang kondektur dan sopir truk, namun dia meninggalkan pekerjaannya itu dan menghabiskan waktu di kebun sekitar rumahnya di bantaran sungai dusun Lai Hiding.

Tidak hanya mengantar anak-anak sekolah, dengan kepiawaiannya mengayuh sampan di tengah arus sungai yang kencang, Agustinus juga membantu para warga yang hendak menyebrang. Jika ditotal, dalam sehari Agustinus bisa puluhan kali mengayuh sampan bolak-balik.

Yang mengagumkan, hal itu dilakukannya tanpa pamrih, walau tak jarang perahunya hampir terbalik  karena terbentur kayu besar yang terbawa arus sungai.

Setiap orang bisa berkorban untuk orang lain, namun untuk melakukan pengorbanan secara terus menerus tanpa menganggap hal tersebut sebuah rutinitas, maka dibutuhkan kerendahan hati dan ketulusan yang sangat tinggi. Hal ini adalah sesuatu yang sangat langka, bahkan penulis Amsal pun mengakuinya. “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (Amsal 20:6).

Sumber : okezone
Halaman :
1

Ikuti Kami