Jero Wacik : Konsekuensi BBM Tak Naik, Mari Hemat Energi

Nasional / 2 April 2012

Kalangan Sendiri

Jero Wacik : Konsekuensi BBM Tak Naik, Mari Hemat Energi

Budhi Marpaung Official Writer
4280

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik merespon peristiwa tidak jadi naiknya harga BBM bersubsidi 1 April kemarin. Menurut pria asal Bali ini, urungnya pemerintah melakukan kebijakan tersebut harus dibarengi dengan kerjasama dari masyarakat juga.

"Kalau sekarang belum boleh naik BBM subsidi. Tapi, masyarakat kami ajak untuk berhemat, dengan cara mengurangi konsumsi yang tak perlu. Itu konsekuensi kalau tak naikkan BBM," ujar dia di Jakarta, Selasa (2/4).

Menurut Jero Wacik, salah satu contoh penghematan energi listrik dan BBM adalah dengan mematikan pendingin udara (Air Conditioner/AC) kalau tidak ada di ruangan untuk menghemat penggunaan listrik. "AC kan bisa. Kalau nggak sulit. Kalau semua bisa melakukan akan dahsyat efeknya," ungkap dia.

Bersamaan dengan itu, tambah dia, pemerintah akan segera melakukan konversi energi dari BBM ke gas, termasuk mempersiapkan infrastrukturnya.

Dalam keterangan kepada wartawan, Jero Wacik mengatakan bahwa harga minyak mentah (ICP) Indonesia bulan Maret rata-rata sebesar US$128,14 per barrel. Namun, dari pencapaian selama enam bulan terakhir rata-rata ICP belum melebihi 15 persen, sehingga hak yang diberikan kepada pemerintah belum bisa diwujudkan. "Kita harapkan harga ICP bisa turun. Tapi di sisi lain kita juga bisa berhemat," tutup dia.

Hayo, kita dukung gerakan pemerintah ini. Memang mungkin pada awalnya sulit untuk menghemat energi, tetapi pengorbanan kecil yang Anda lakukan sekarang akan sangat membantu pemerintah dalam mengelola keuangan negara khususnya dalam membiayai pengeluaran untuk bidang migas. Lagi pula, jika bukan kita yang membantu pemerintah, siapa lagi yang membantu? Toh kan mereka bekerja keras untuk kesejahteraan kita semua.

Sumber : beritasatu.com/budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami