Ketika Tuhan Kirim Bell Buat Selamatkan Ayah Muridnya

Internasional / 2 April 2012

Kalangan Sendiri

Ketika Tuhan Kirim Bell Buat Selamatkan Ayah Muridnya

Lois Official Writer
2462

Seorang guru mendonasikan ginjalnya kepada ayah muridnya yang sakit. Marie Bell melangkah dengan berani di dalam iman untuk menyelamatkan Marshall Smith, yang menyebut Bell sebagai pendonor yang Tuhan kirimkan untuknya. “Aku pikir tidak akan ada orang yang dibuat Tuhan seperti Bell lagi,” kata ayah salah satu murid Bell yang bersyukur itu.

Bell sendiri tidak tahu sebenarnya keadaan Smith. Anaknya, Sean (5) datang terlambat ke sekolah hari itu. Dia datang dengan membawa surat ijin kenapa dia datang terlambat. Bell yang mengetahui itu merasa sangat sedih. Akibat penyakitnya, selama 4 jam 3 kali dalam seminggu, Smith harus menjalani perawatan.

“Itulah pertama kalinya saya tahu bahwa Marshall sakit dan sudah berlangsung selama 2 tahun,” kata guru itu kepada christianpost. “Saya mengirim email kepada ibu Sean dan bertanya apa yang bisa dibantu?” lanjutnya. Dan mujizat terjadi. Ternyata Bell mempunyai grup darah ABO yang sama dengan ayah Sean, begitu juga HLA dan antigen yang cocok sehingga tidak jika dicangkok ginjalnya tidak menolak. Jika tidak, pasien harus menunggu selama 3-5 tahun untuk mendapatkan ginjal yang cocok.

“Bagaimana mungkin saya bisa melihat anak kecil itu, di dalam matanya,  sebagai seorang yang peduli, guru, pendidiknya tapi saya tidak mencoba?” kata Bell yang menyatakan kesediaannya. Operasi tersebut berjalan sukses, tidak ada komplikasi. Meski sudah mendonasikan ginjalnya, Bell berkata bahwa dia diberkati. “Saya diberkati mengenal keluarga ini, diberkati bahwa anak ini (Sean,red) di kelas saya,” katanya sederhana. “Tuhan masih melakukan keajaiban, karena Bell.” Tukas ayah Sean, Marshall Smith.

Tuhan masih melakukan keajaiban, meski tanpa kita. Tapi alangkah berharganya hidup, jika kita dapat memberikan sesuatu yang berarti kepada orang-orang di sekitar kita. Tuhan pun dapat melakukan keajaiban itu melalui kita.

Sumber : christianpost-huffingtonpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami