Kisah Ex-Gay yang Menjadi Diaken di Gerejanya

Internasional / 29 March 2012

Kalangan Sendiri

Kisah Ex-Gay yang Menjadi Diaken di Gerejanya

Lois Official Writer
4983

Dean (bukan nama sebenarnya) adalah seorang jemaat yang penting bagi gerejanya. Dia adalah diaken dan kadang-kadang begitu sibuknya dia, dia akan mematikan teleponnya agar dia bisa beristirahat. Dean dulunya seorang homoseksual. Sekarang baginya, proses menjadi seorang pengikut Yesus harus semakin meningkat dan prosesnya memakan waktu seumur hidup.

Dean (40), hidup selibat selama 8 tahun belakangan ini, dulu menyukai sesama jenisnya. Dia terlibat hubungan romantis dengan pria lainnya. Dia berpikir bahwa hubungan itu akan membuatnya bahagia. Pacarnya pada dasarnya merupakan pasangan yang sempurna. Namun, entah bagaimana, Dean kemudian merindukan saat-saat pergi ke gereja, seperti yang dia dulu lakukan saat masih kecil ataupun muda.

Dia mulai pergi ke gereja tanpa pasangannya. Meskipun dia merasa munafik, namun dia membutuhkan sesuatu yang lebih baik di dalam hidupnya sehingga dia mulai berdoa dan belajar Alkitab untuk mengejar Tuhan. “Suatu hari, ada satu pengertian baru datang padaku…bahwa yang paling terpenting di dalam hidupku adalah hubunganku dengan Tuhan. Dan aku menyadari bahwa aku tidak lagi punya hubungan itu. Aku sudah melupakannya saat masih berumur 20 tahunan dan aku menginginkannya kembali. Dan aku menyadari bahwa untuk mendapatkan hubungan itu, aku harus memutuskan pasanganku,” tutur Dean.

Dia ingin mengakhiri hubungan dengan pacarnya itu, tapi dia tidak tahu caranya. Dia membutuhkan alasan dan alasan itu datang tepat pada waktunya. Dean menemukan bahwa pacarnya telah mengkhianati dirinya dan dia mengambil kesempatan itu untuk memulai hidup yang baru, yaitu hidup selibat dan hanya hidup bagi Tuhan.

Saat itu, dia benar-benar melepaskan hubungan dengan teman-teman lamanya yang mengenalnya sebagai gay dan hidup di lingkungan baru. Bahkan setahun kemudian, Dean diangkat menjadi diaken. Saat ini, Dean tinggal di Florida dan bergabung dalam kelompok yang melayani orang-orang yang berusaha lepas dari ketertarikan dengan sesama jenis bernama Courage. Courage adalah pelayanan Katolik Roma dan meskipun dia bukan Katolik, Dean berkata bahwa ini merupakan pelayanan yang penting karena mengangkat nilai-nilai kekristenan.

Ada enam orang yang juga tergabung dalam pelayanan itu. Dua di antara mereka pernah mengkhianati istri mereka dengan hubungan sesama jenis namun sekarang mereka setia pada istri. Ada juga yang merupakan aktivis pro-life (orang-orang yang tidak menyetujui aborsi) dan berkomitmen untuk hidup selibat. Ada juga yang pernah punya hubungan sesama jenis tapi sekarang mengabdikan dirinya bagi kaum papa.

Mereka semua memberikan hidup mereka dengan sepenuh hati kepada Tuhan. Pertobatan mungkin saja berasal dari orang-orang yang mau menyampaikan kebenaran Tuhan. Tapi pertobatan itu sendiri harus datang dari dalam hati setiap pribadi agar kehidupan mereka yang membutuhkan Tuhan benar-benar diubahkan seutuhnya.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami