Pilkada DKI Ajang Perebutan Posisi Demi Perbaikan Kas Partai

Nasional / 20 March 2012

Kalangan Sendiri

Pilkada DKI Ajang Perebutan Posisi Demi Perbaikan Kas Partai

Lestari99 Official Writer
2066

Suasana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI semakin memanas. Pengamat dari Lembaga Survei Indonesia, Dodi Ambardi, meramalkan Pilkada di Jakarta akan berlangsung sengit dan berlangsung dalam dua putaran melihat banyaknya calon yang bersaing serta potensi kekuatan mereka yang dianggap relatif seimbang.

Berbeda dengan Pilkada DKI di tahun 2007, tahun ini diikuti oleh enam pasangan calon, menjadi jumlah terbanyak dalam sejarah pemilihan langsung gubernur dan wakilnya di Jakarta sejak Pilkada pertama kali digulirkan. Di tahun 2007 saja hanya ada dua pasangan yang beradu. Menurut Dodi, hal ini diakibatkan enggannya partai politik untuk berkoalisi dan masing-masing partai ngotot dengan calonnya masing-masing.

Lebih lanjut Dodi mengatakan bahwa ramainya bursa kandidasi ini tak lepas dari ambisi partai untuk menggunakan posisi gubernur Jakarta sebagai batu loncatan untuk memperkuat posisi partai dalam Pemilu 2014 atau menjadikannya sebagai mesin kas partai.

“Jangan lupa Jakarta adalah penjuru segala sorotan. Kalau bisa mengelola Jakarta akan berdampak sangat besar pada partai. Jakarta juga sumber perputaran uang. Hal ini bisa sangat signifikan untuk memperbaiki kas partai,” ungkap Dodi sebagaimana dilansir BBC.

Sejalan dengan Dodi, Budi Eko Wardani dari Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI mengatakan kondisi ini membuat warga Jakarta tak bisa berharap banyak dari para calon Gubernur ini. Situasi ini juga menunjukkan buruknya perhatian partai untuk menjawab harapan warga Jakarta demi perbaikan dan menuju Jakarta yang lebih baik.

“Bukannya perang program mengatasi segala persoalan Jakarta, Pilkada malah jadi ajang eksperimen pertarungan politik 2014,” ungkap Budi.

Hal ini terlihat dari munculnya calon-calon dari partai besar pada menit-menit terakhir. Situasi ini menunjukkan bahwa partai sebenarnya tidak siap dengan kandidat maupun program kerja sejak jauh-jauh hari.

Bila sudah seperti ini, warga Jakarta hanya bisa berharap di tengah beragam konflik kepentingan, Gubernur Jakarta mendatang masih memiliki hati nurani untuk tetap memperjuangkan kepentingan rakyat yang mendambakan pemimpin yang tidak tuli dan buta dalam menjawab kebutuhan rakyat.

Bagi Anda para warga jakarta, mulai perhatikan siapa saja para calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang ambil bagian dalam Pilkada kali ini. Perhatikan sepak terjang mereka dan gunakan hak pilih Anda untuk memilih pemimpin yang terbaik. Pilihlah sesuai dengan hati nurai Anda untuk menuju Jakarta dan Indonesia yang lebih baik.

Sumber : bbc
Halaman :
1

Ikuti Kami