Lawan Paus, Tony Blair Dukung Legalisasi Pernikahan Gay

Internasional / 12 March 2012

Kalangan Sendiri

Lawan Paus, Tony Blair Dukung Legalisasi Pernikahan Gay

Budhi Marpaung Official Writer
5464

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, yang masuk Katolik pada tahun 2007, mendukung rencana pemerintah untuk melegalkan pernikahan sesama jenis sebelum tahun 2015. Hal ini tentu saja segera menuai kritik tajam dari pemimpin Gereja Katolik Roma dan Gereja Inggris.

Surat Kabar Inggris The Independent, minggu (11/3) melaporkan bahwa Blair diketahui telah mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia "sangat mendukung usulan Perdana Menteri" yang merencanakan menetapkan hukum baru untuk pernikahan gay.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Perdana Menteri David Cameron mengumumkan rencana mereka untuk melegalkan pernikahan sesama jenis pada September 2011 lalu. Dan kabar dukungan Blair atas hal ini terjadi beberapa hari sebelum pemerintah akan merilis dokumen konsultasi tentang usulan tersebut.

Apa yang dilakukan pria yang pernah menjadi pemimpin pemerintahan Inggris 1997-2007 itu sangat bertolak belakang dengan pemimpin gereja Katolik. Paus Benediktus XVI pada Jumat (9/3) waktu setempat, mendesak umat Katolik menolak "aliran-aliran politik dan budaya yang berusaha kuat mengubah definisi hukum pernikahan."

Kardinal Keith O'Brien, pemimpin Gereja Katolik di Skotlandia, juga menyebut rencana itu merupakan "kegilaan" dan mengarah ke "subversi aneh dari hak asasi manusia yang diterima secara universal." 

Menanggapi kontra yang ada, menteri Inggris yang bertanggung jawab mewujudkan kesetaraan, Lynne Featherstone, menyatakan bahwa pernikahan adalah domain dari rakyat dan bukan gereja. 

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan kembali dari pihak Gereja Katolik dan Gereja di Inggris terhadap apa yang disampaikan oleh Lynne Featherstone tersebut.

Walau sepertinya pemerintah Inggris akan pasti melegalkan pernikahan sejenis, tetapi gereja-gereja yang ada disana janganlah berputus asa untuk menolaknya. Tetap tegakkan kebenaran firman Tuhan sampai kapan pun juga. Jangan mau menukarkan kebenaran dengan kebaikan karena belum tentu kebaikan berkenan di hadapan Tuhan.  

Sumber : christianpost/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami