Koruptor Dipenjara Seumur Hidup Boleh, Dipancung Tidak

Nasional / 6 March 2012

Kalangan Sendiri

Koruptor Dipenjara Seumur Hidup Boleh, Dipancung Tidak

Budhi Marpaung Official Writer
2856

Wacana sanksi hukum yang tepat bagi para koruptor mengemuka selama beberapa pekan belakangan di masyarakat. Mulai dari pemiskinan hingga pemancungan kepala sang pelaku korupsi - semua itu telah disampaikan ke media-media cetak, elektronik, maupun online.

Berkaitan dengan hal tersebut, Jawaban.Com selama dua hari kemarin mewawancarai secara langsung sejumlah pemuda Kristiani di sekitar Jakarta dan Bekasi. Masing-masing dari mereka ditanyakan perihal yang sama yakni pendapatnya tentang ide-ide hukuman bagi pelaku koruptor yang muncul sekarang. Berikut ini opini mereka: 

“Saya tidak setuju ya dengan Gerakan Pancung Koruptor atau sejenisnya karena menurut saya itu bukan suatu solusi atas permasalahan ini. Namun saya setuju jika koruptor diganjar penjara seumur hidup. Jadi itu membuat orang berpikir panjang untuk melakukan korupsi,” ujar Freddy Limbong, 26 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai sebuah bank swasta di daerah Bintaro, Tangerang.

“Kalau memenjarakan atau membuat kebun bagi para koruptor seperti yang digagas Mahfud MD, saya setuju saja. Namun, jika sudah menghabisi nyawanya saya tidak setuju karena meskipun ia sudah merugikan negara tetapi hak hidupnya tidak boleh hilang,” kata Donald, 26 tahun, seorang konsultan IT pada sebuah perusahaan asal Korea.

“Kayaknya hukuman pancung atau bacok bagi para koruptor tidak relevan ya dijalankan di Indonesia. Kalau menurut saya, ide memiskinkan koruptor lebih tepat diterapkan. Selain memberikan efek jera bagi pelaku, itu juga bisa membuat orang-orang yang hendak melakukan kejahatan tersebut berpikir dua kali,” tutur Rivo, 23 tahun, seorang konselor di sebuah yayasan sosial. 

Para koruptor memang layak mendapatkan hukuman berat, tetapi bukan berarti nyawa mereka juga harus dihilangkan. Mari kita berikan mereka kesempatan untuk dapat memperbaiki kesalahan yang telah mereka perbuat. Siapa tahu diantara orang-orang tersebut nantinya ada yang menjadi pengikut Kristus yang setia dan radikal seperti halnya rasul Paulus.

Sumber : Jawaban.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami