Quran Dibakar, Afganistan Rusuh Sebabkan Orang Tewas

Nasional / 22 February 2012

Kalangan Sendiri

Quran Dibakar, Afganistan Rusuh Sebabkan Orang Tewas

Lois Official Writer
3100

Satu orang dikabarkan tewas dan 20 lainnya terluka saat demonstrasi hari kedua menentang pembakaran Qur’an di Afganistan, hari ini (22/2). Demonstrasi itu pecah di dua kota, yaitu Kota Kabul dan Jalalabad. Saksi mata demonstrasi di kota Kabul mengatakan, para keamanan menembak ke udara.

Insiden ini sebenarnya tidak disengaja oleh NATO seperti dilansir oleh ABC News, Rabu (22/2). Kitab suci itu tidak sengaja terbuang ke tempat sampah bersama materi-materi yang akan dimusnahkan di pangkalan udara Bagram. Menurut juru bicara pemerintahan provinsi Parwan, Sabir Safar, tak lama setelah dibakar warga negara Afganistan yang bekerja di pangkalan berdatangan. Mereka mati-matian mematikan api dengan jaket dan air minum, berusaha menyelamatkan Qur’an yang dilalap api. Mereka mengambil kitab suci itu kemudian berlari keluar markas. Mereka lalu mengumumkan insiden tersebut kepada masyarakat sekitar.

Di situlah selanjutnya ribuan massa datang memprotes aksi tersebut. Demonstran menutup jalan yang terhubung dengan kota Kabul dengan kota Jalalabad. Polisi anti huru-hara diserang oleh demonstran di Kabul, menurut laporan reporter AFP. Seorang demonstran, Ajmal (18) mengatakan kepada Reuters, “Ketika Amerika menghina kami seperti ini, kami akan bergabung dengan para pemberontak.”

NATO pun sudah mengeluarkan pernyataan maaf dan menghubungi beberapa wartawan, memberikan klarifikasi. Menyusul NATO, menteri pertahanan AS dan Gedung Putih menyampaikan permintaan maaf mereka. NATO juga mengundang para tokoh Afganistan ke lokasi untuk menjelaskan apa yang terjadi. Salah satu tokoh, Ahmad Zaki Zahed, mengatakan sekitar 60-70 buku yang berhasil diselamatkan dari pembakaran, di antaranya terdapat Qur’an. Zahed mengatakan, Qur’an tersebut milik para tahanan di pangkalan Bagram.

Saat ini, kedubes AS di Kabul mengunci kantor dari dalam dan tidak memperbolehkan para staf keluar. Pasukan berjaga di depan kedubes. “Kedubes dikunci, semua perjalanan dibatalkan. Semuanya, mohon berhati-hati di luar sana,” kata Kebudes dalam akun Twitternya.

Karena peristiwa ini, Taliban yang harusnya dihilangkan pengaruhnya dari Afganistan, mendapat dukungan yang begitu kuat di Afganistan. Kita memang harus selalu berhati-hati. Kesalahpahaman dapat terjadi pada siapa saja sehingga mengakibatkan sengketa, permusuhan, bahkan kehancuran yang lebih parah. Kita doakan agar tidak ada lagi korban jiwa di dalam peristiwa kali ini.

Sumber : antaranews-vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami