Dibakar Cemburu, Gay Di Nganjuk Bunuh 15 Pasangan Seksnya

Nasional / 15 February 2012

Kalangan Sendiri

Dibakar Cemburu, Gay Di Nganjuk Bunuh 15 Pasangan Seksnya

Lestari99 Official Writer
4894

Kasus pembunuhan yang dilakukan seorang gay kembali terjadi di Indonesia. Kali ini sang pelaku mengaku telah membunuh 15 pasangan seksnya. Seluruh korban dibunuh setelah selesai berhubungan seks! Pelaku terbukti telah membunuh 4 orang dan 2 orang masih kritis. Polisi masih melakukan penelusuran atas pengakuannya membunuh 15 orang tersebut.

Mujianto alias Menthok alia Genthong (24), warga Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kediri, meracuni para korbannya dengan racun tikus. Diakui pelaku aksi ini dilatarbelakangi oleh kisah asmara. Pelaku cemburu karena majikan sekaligus kekasih sesama jenisnya (J) memiliki pasangan lain yang membuatnya cemburu.

Rasa cemburu membuat pelaku menghubungi nomor-nomor kontak yang ada di ponsel J dan mengajak para korbannya untuk bertemu. Pelaku kemudian meracuni makanan dan minuman korban setelah mereka berhubungan seks. Saat tidak sadarkan diri, barang-barang korban diambil dan korban yang tidak berdaya ditinggal di tempat-tempat sepi bahkan ada yang dititipkan ke warga.

Kapolres Nganjuk AKBP Anggoro Sukartono membenarkan kasus pembunuhan sekaligus pengakuan dari pelaku akan korbannya yang mencapai angka fantastis tersebut. Namun polisi belum bisa memastikan kebenarannya karena belum ada laporan polisi maupun bukti-bukti yang mengarah pada pengakuan tersebut.

Polisi masih terus melakukan pengembangan atas kasus tersebut. Pelaku akan dijerat dengan pasal 338 Jo 340 Jo 378 Jo 372 KUHP salah satunya mengenai pembunuhan berencana dengan hukuman 11 tahun penjara.

Perasaan cemburu, dendam, marah dan sakit hati yang tak dapat ditangani dengan baik dapat membuat seseorang kehilangan akal sehat dan berani melakukan apa saja untuk melampiaskan perasaan negatifnya tersebut. Benarlah pepatah yang mengatakan ketika seseorang menyimpan dendam dan sakit hati pada orang lain, sesungguhnya ia sedang menghacurkan dirinya sendiri. Namun ketika ia melepaskan pengampunan, sesungguhnya ia sedang menyembuhkan luka hatinya dan menyelamatkan dirinya dari kehancuran.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami