Korea Bersatu Berseru Bagi Pelanggaran HAM Di Korut

Internasional / 10 February 2012

Kalangan Sendiri

Korea Bersatu Berseru Bagi Pelanggaran HAM Di Korut

Lestari99 Official Writer
3434

Setiap tahun aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di seluruh dunia berkumpul untuk mengenang kehidupan orang Yahudi yang meninggal dan hilang dalam Holocaust. Korea Selatan bergabung dengan aktivis Kristen tahun ini untuk berdemonstrasi di Seoul untuk menghormati para korban Nazi Jerman. Mereka juga berdoa bagi orang Korea yang tewas sebagai tahanan politik di Korea Utara.

Lebih dari 200.000 tahanan diyakini ditahan di kamp ini. Beberapa diantara mereka adalah orang Kristen yang dikirim ke penjara yang kejam hanya untuk menyangkal iman di dalam Kristus. Kang Cheol Hwan, direkur pendiri dari Pusat Strategi Korea Utara, mengatakan bahwa Korea Selatan harus menunjukkan kekuatiran mereka jika berharap masyarakat internasional untuk terlibat.

Misionaris Amerika Robert Park berbicara dalam rapat umum tersebut. Agen pemerintah Korea Utara telah menyiksanya selama ia dipenjara di tahun 2010. Park telah mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah karena melanggar hak asasinya.

“Korea Utara telah melakukan kelima hal yang menjadi karakteristik dari pembunuhan massal,” ungkap Park. “Melalui eksekusi dan pembunuhan yang juga menjadi hukum negara, penyiksaan secara sistematis, negara yang menyebabkan kelaparan massal pada tahanan politik dan di tempat lain, aborsi paksa dan pembunuhan bayi, dan pemindahan paksa serta perbudakan anak.”

Salah satu pengungsi Korea Utara mengatakan eksekusi publik terus berlanjut di Korea Utara. Dia mendesak intervensi internasional untuk menghentikan pelanggaran HAM di negara ini.

Para peserta berjalan menuju Kedutaan Besar China di Seoul, menuntut pemerintah China berhenti mengabaikan kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah Korea Utara. Para aktivis Kristen juga berdoa untuk para tahanan Korea Utara dan keluarga mereka.

“Saya menangis dan berdoa ketika saya menyadari betapa saudara-saudara kita di Korea Utara ingin berbicara dengan pemerintah kita. Di dalam Amsal dikatakan bahwa kita harus berbicara bagi mereka yang tidak dapat melakukannya untuk diri mereka sendiri,” ujar mahasiswa Lee Hyeongyeop.

Panitia penyelenggara reli mendesak gereja Korea Selatan mengeluarkan pernyataan yang jelas menentang kamp-kamp tahanan politik di Korea Utara.

Doa adalah kekuatan sesungguhnya dari orang Kisten. Kala kita berdoa, banyak hal luar biasa yang pasti terjadi. Korea Utara pasti akan menjadi lebih baik karena anak-anak Tuhan terus bergandengan tangan bersatu dan berdoa bagi pemulihan negeri yang baru mengalami pergantian kepemimpinan ini.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami