Ancaman Kerja Paksa Bila Tak Tangisi Kematian Kim Jong Il

Nasional / 13 January 2012

Kalangan Sendiri

Ancaman Kerja Paksa Bila Tak Tangisi Kematian Kim Jong Il

Lestari99 Official Writer
3046

Berita-berita yang menggambarkan bagaimana jutaan rakyat Korea Utara meratapi kematian Kim Jong Il ternyata memiliki kisah lain di baliknya. Masa berkabung itu belumlah berakhir sampai sat ini meskipun mereka telah memiliki pemimpin baru, Kim Jong Un.

Daily NK, sebuah surat kabar online yang bermarkas di Korea Utara dan merupakan media bentukan dari para pembelot Utara itu, dalam laporannya menulis kutipan dari sumbernya di Provinsi Hamkyung, hukuman akan diberikan kepada mereka yang tidak menunjukkan kesedihan mendalam atas kematian Kim.

“Pemerintah memberikan hukuman sedikitnya enam bulan di kamp kerja paksa bagi mereka yang tidak berpartisipasi dalam pertemuan yang digalang selama masa perkabungan atau yang hadir tetapi tidak menangis atau tidak benar-benar sedih,” tulis Daily NK, Rabu (11/1).

Mereka yang kritis terhadap sistem dinasti Korea Utara dikirim ke kamp-kamp khusus untuk mendapatkan “pendidikan” atau diasingkan ke tempat terpencil bersama keluarganya. Sumber Daily NK juga melaporkan adanya pengadilan terbuka terhadap orang-orang yang berusaha meninggalkan Korea Utara atau menggunakan telepon genggam untuk nenelepon ke luar negeri selama masa perkabungan.

Pemerintah Korea Utara, Kamis (12/1) mengumumkan tugu-tugu peringatan akan didirikan di seluruh negeri. Jenazah Kim sendiri telah dibalsem dan akan selamanya bersemayam di Kumsusan Memorial Palace di Pyongyang. Sama seperti ayahnya, Kim Il Sung, jenazahnya bisa dilihat hingga kini, meskipun hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengunjunginya. Hari kelahiran Kim pun yang jatuh pada 16 Februari akan ditetapkan sebagai “Hari Matahari Bersinar”.

Korea Utara memang terkenal sebagai negara tertutup yang memberikan pemujaan tertinggi kepada pemimpin negerinya. Suatu pemujaan yang pada akhirnya membawa pemimpin ini menjadi diktator tak kenal ampun bagi rakyatnya sendiri.

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami