DPR Keluhkan Toilet Mewah, Jutaan Rakyat Tak Miliki Jamban

Nasional / 8 January 2012

Kalangan Sendiri

DPR Keluhkan Toilet Mewah, Jutaan Rakyat Tak Miliki Jamban

Lestari99 Official Writer
3413

Dewan Perwakilan Rakyat kembali ‘berulah’. Wakil rakyat ini menganggarkan dana hingga Rp 2 miliar untuk merenovasi toilet di Gedung Nusantara I tempat anggota dewan terhormat berkantor. Rencana renovasi muncul setelah para anggota DPR mengeluhkan bahwa toilet di Gedung Nusantara I banyak yang tak higienis. Padahal, masih banyak rakyat miskin yang mereka wakili tidak memiliki jamban. Gelombang protes dari masyarakat langsung bermunculan.

Siti Maisaroh, penanggung jawab program 1000 jamban bagi masyarakat yang digagas lembaga kemanusiaan PKPU menjelaskan, di wilayah Jawa Barat saja yang dekat dengan ibu kota masih banyak warga tidak memiliki jamban di rumah. Banyak warga yang terpaksa membuang hajat di pinggir kali atau sungai. Sebagian lainnya bahkan harus melakukan ‘ritualnya’ tanpa dinding penutup.

“Padahal secara standar kesehatan, harus memakai septic tank, pijakan, dan terlindung. Harus tertutup karena etika. Itu harga diri orang,’ ungkap Siti sebagaimana dilansir Kompas,com.

Pembangunan jamban untuk rakyat sendiri memiliki tiga tipe. Tipe A, yakni jamban keluarga yang dibangun di dalam rumah. Dibutuhkan dana sekitar Rp 7 juta untuk membangun satu jamban tipe ini. Tipe B, yakni jamban umum dengan saluran air dari pompa manual. Dibutuhkan dana sekitar Rp 28 juta untuk membangun dua toilet lengkap dengan pompa. Dan tipe C, yakni jamban umum dengan saluran air dari pompa listrik. Dibutuhkan dana Rp 50 juta untuk membangun dua toilet lengkap dengan pompa listrik. Dengan dana Rp 2 miliar sama artinya dengan membangun sekitar 285 jamban keluarga miskin atau 71 toilet umum di daerah kumuh. Satu toilet umum sendiri bisa dipakai untuk satu RT.

Dengan gemas, Siti menanggapi rencana renovasi toilet DPR dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar sebagai hal yang keterlaluan. “(Dana) segitu banyak banget bisa bantu masyarakat. (Rp 2 miliar) masih dibilang murah, keterlaluan!”

Kondisi jutaan rakyat yang semakin terhimpit dalam kemiskinan membuat sensitifitas anggota DPR senantiasa dipertanyakan. Masih terlalu banyak masalah vital yang dialami rakyat kurang mendapat respon dari para wakil rakyat ini. Hal itulah yang membuat rakyat semakin patah arang melihat para wakilnya di DPR yang seringkali meributkan fasilitas untuk kepentingannya sendiri.

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami