Kepala Babi Diletakkan Di Mesjid, Sulut Perpecahan di Malaysia

Internasional / 4 January 2012

Kalangan Sendiri

Kepala Babi Diletakkan Di Mesjid, Sulut Perpecahan di Malaysia

Lois Official Writer
3650

Pada awal tahun 2010, di Kuala Lumpur dan sekitarnya pernah terjadi kasus penemuan kepala babi di depan mesjid yang diikuti dengan pengrusakan beberapa gereja dan kuil umat Sikh. Pada hari Jumat (30/12) yang lalu, kasus serupa kembali terjadi. Jemaah setempat menemukan potongan sembilan kepala babi yang dibungkus dalam plastik ketika mereka hendak salat subuh.

Sejumlah politisi non-Muslim mengecam insiden ini dan menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang. Polisi pun berusaha menangkap pelakunya. Pekan lalu, kepolisian Malaysia tersebut menangkap empat orang terkait penemuan kepala babi di luar Mesjid Al-Falah, Taman Desa Jaya, Johor Baru, Malaysia tersebut. Kasus ini dipandang oleh banyak kalangan sebagai tindakan paling provokatif selama dua tahun terakhir.

Sejauh ini belum diketahui mengapa kepala babi itu diletakkan di luar mesjid, namun aksi tersebut diperkirakan berkaitan dengan polemik penggunaan kata ‘Allah’ bagi warga non-Muslim di Malaysia yang sempat heboh beberapa waktu lalu. Penggunaan kata ‘Allah’ yang terdapat di dalam Alkitab ini, sempat ditentang.

Ketegangan antar pemeluk agama di Malaysia meningkat sejak pengadilan memutuskan bahwa media milik Gereja Katolik Roma di Malaysia boleh menggunakan kata ‘Allah’ dalam terbitan berbahasa Melayu untuk menyebut Tuhan bagi umat Kristen.

Jika provokasi untuk menyulut perpecahan antar agama ini berhasil, maka dampaknya akan luar biasa menghancurkan. Ada kelompok-kelompok yang suka memecah belah, begitu juga yang terjadi di Indonesia saat ini. Namun, kita tetap harus selalu waspada dan berjaga-jaga. Lawan kita bukanlah darah dan daging, namun penghulu-penghulu di udara. Jangan sampai kita termakan oleh ‘rayuan’ yang disebarkannya.

Sumber : bbcindonesia/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami