Pelaku Bom Nigeria Pengecut Dan Tidak Punya Akal

Internasional / 29 December 2011

Kalangan Sendiri

Pelaku Bom Nigeria Pengecut Dan Tidak Punya Akal

Lestari99 Official Writer
3251

Kecaman luas berdatangan dari dunia internasional atas serangkaian serangan bom Natal di Nigeria yang menewaskan hampir 40 orang. Gedung Putih mengatakan serangan tersebut sebagai “kekerasan yang tidak masuk akal” dan Sekretaris Luar Negeri menyebutnya sebagai tindakan “pengecut”. Kelompok militan Islam Boko Haram telah mengaku bertanggung jawab atas rangkaian serangan tersebut.

Sebuah ledakan di luar sebuah gereja dekat Abuja menewaskan 35 orang, sementara seorang polisi tewas di kota Jos dan empat orang tewas di Damaturu. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menggambarkan serangan itu sebagai “penghinaan yang tidak beralasan pada keamanan kolektif dan kemerdekaan Nigeria”. Jonathan menambahkan bahwa rakyat Nigeria harus bergandengan tangan untuk menumpas mereka.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, “Kami mengutuk kekerasan yang tidak masuk akal ini dan atas hilangnya kehidupan secara tragis di hari Natal, khususnya bagi mereka yang kehilangan keluarga dan orang-orang tercinta.”

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyatakan “rakyat Nigeria harus solid dalam melawan terorisme”.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, “Bahkan di hari Natal, dunia tak terhindar dari sikap pengecut dan rasa takut akan terorisme.”

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, “Ini adalah serangan pengecut atas keluarga-keluarga yang sedang berkumpul dalam damai dan berdoa untuk merayakan hari yang melambangkan harmoni dan niat baik terhadap orang lain. Saya menyampaikan rasa belasungkawa saya kepada yang berduka dan juga kepada mereka yang terluka.”

Israel mengatakan akan mengirim bantuan medis ke Nigeria, dan mengatakan, “mengutuk keras atas serangan ini yang dilakukan pada hari Natal.’

Vatikan mengutuk “kebencian buta’ dari para penyerang dalam mencari cara untuk “membangkitkan dan menyuburkan lebih banyak kebencian dan kebingungan.”

Presiden Jonathan, yang juga adalah seorang Kristen, mengatakan, “Saya ingin meyakinkan seluruh rakyat Nigeria bahwa pemerintah tidak akan mengalah secara hukum untuk menerapkan keadilan kepada para pelaku.”

Menurut BBC, serangan pertama terjadi di luar gereja St Theresa di Madalla, dekat Abuja, menewaskan 35 orang dan 50 orang lebih terluka. Gereja dan rumah-rumah di sekitarnya rusak parah. BBC mengatakan kerumunan orang menjadi marah atas serangan dan lambatnya respon dari layanan darurat.

Di Jos, sebuah ledakan terjadi dekat Mountain of Fire dan Miracles Church diikuti dengan tembakan yang menewaskan seorang polisi, ungkap juru bicara pemerintah Pam Ayuba kepada Associated Press. Polisi mengatakan dua peledak ditemukan di sebuah gedung di dekat tempat kejadian namun berhasil dijinakkan oleh militer yang dikerahkan ke daerah tersebut.

Di Damaturu, sebelah utara-timur, terjadi dua ledakan. Salah satunya adalah bom mobil bunuh diri yang menyerang sebuah konvoi Dinas Keamanan Negara. Empat orang dilaporkan tewas, termasuk pelaku bom bunuh diri. Ada juga sebuah ledakan dekat kota Gadaka. Damaturu dan Gadaka keduanya berada di negara bagian Yobe, yang telah menjadi pusat kekerasan antara pasukan keamanan dan militan Boko Haram. BBC mengatakan lebih dari 60 orang tewas dalam pertempuran yang terjadi di daerah tersebut sepanjang minggu ini.

Boko Haram yang berarti “menolak pendidikan barat”, menginginkan diterapkannya hukum syariah. Kelompok ini juga mengaku bertanggungjawab atas serangan bunuh diri terhadap markas PBB di Abuja pada bulan Agustus, yang menewaskan lebih dari 20 orang. Tahun lalu, serangkaian ledakan bom juga terjadi di Jos pada malam Natal.

Sumber : christiantoday
Halaman :
1

Ikuti Kami