Konser Perdamaian Bawa Pejuang Agama Pada Kristus

Spirituality / 23 December 2011

Kalangan Sendiri

Konser Perdamaian Bawa Pejuang Agama Pada Kristus

Lestari99 Official Writer
4003

Selama beberapa dekade, daerah Mindanao di Filipina Selatan mengalami konflik bersenjata antar agama. Tentara pemberontak yang ingin mendirikan negara agama melancarkan serangan terhadap pemerintahan dimana penduduk terperangkap di tengah konflik.

Meskipun penuh bahaya, para misionaris asing dari Eternal Life International bekerjasama dengan gereja lokal setempat datang untuk membawa Injil bahkan kepada para pemberontak militan. Mereka telah mengusahakan serangkaian event perdamaian dan KKR Penyembuhan di Filipina Selatan.

Dalam salah satu event, kelompok militan meledakkan tiga bom di wilayah tersebut. Salah satu bom meledak di dekat sekolah dimana konser perdamaian itu diadakan.  Howard Ferris, pendiri dari Eternal Life International, yakin bahwa Tuhan akan menjaga para misionaris tetap aman.

“Tuhan melindungi kami. Kami memiliki mandat dari Tuhan untuk pergi ke daerah rawan konflik dan kerusuhan,” ujarnya. “Ada lebih banyak alasan untuk memberitakan Injil di daerah ini karena semakin besar kegelapan, terang Tuhan akan semakin menonjol.”

Howard dan istrinya Leslie pertama kali berkelana dari Amerika ke Mindanao pada tahun 2008 untuk berpartisipasi dalam pekerjaan misi. Dalam perjalanan, mereka mengunjungi sebuah kamp pejuang militan. Mereka menjadi orang Kristen pertama yang melakukan kunjungan semacam itu.

“Dari luar, semua persenjataan itu terlihat menakutkan. Namun satu hal yang menakjubkan adalah lima hari sebelum kedatangan kami, pemimpin mereka bermimpi bahwa Allah menampakkan diri kepadanya dan melihat orang kulit putih datang ke kamp untuk membawa berkat,” kenang Howard.

“Kami memberitakan Yesus Kristus Anak Allah, pribadi yang mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Dan ketika kami mengundang mereka untuk berdiri, para pejuang militan berdiri, dan mereka berdoa mengakui Isa Almasih, Yesus Kristus, sebagai Juruselamat dan Tuhan,” tambahnya.

Sejak saat itu, Howard beberapa kali kembali ke Mindanao untuk menyebarkan kabar baik tentang keselamatan dan kesembuhan bagi banyak orang. Di salah satu konser perdamaian, Howard dan orang Kristen setempat bersekutu dengan mantan pejuang militan.

Gereja dari Pendeta Paul Abraham telah bermitra dengan Howard. Ia mengatakan bahwa Tuhanlah alasan para pemberontak militan ini menghadiri pertemuan Kristen di daerah tersebut.

“Saat waktu Tuhan yang sempurna itu tiba, tidak ada yang mustahil,” ujar Abraham. “Bersatunya kita dengan para pejuang militan merupakan buah dari doa dan air mata selama bertahun-tahun. Apa gunanya bagi gereja untuk merayakan pesta Natal sementara di sekitar kami orang-orang berkabung, tewas dalam peperangan dan anak-anak kelaparan? Inilah alasan kenapa kami mengadakan konser perdamaian karena kami percaya bahwa Yesus, Raja Damai itu, adalah satu-satunya Pribadi yang dapat membawa kedamaian sejati di negeri ini.”

Abdullah Omar adalah jenderal yang menyambut orang-orang Kristen ke perkemahan mereka di tahun 2008. Dia mengatakan bahwa persatuan antara non Kristen dan Kristen akan menyatukan lebih banyak orang di daerah tersebut.

“Kami tidak lagi pejuang. Kami ingin mempromosikan perdamain. Dan kami tahu satu-satunya cara untuk mencapai hal ini adalah ketika umat Kristen, non Kristen dan suku-suku pribumi bersatu,” ujarnya. “Saya belajar dari Alkitab bahwa dosalah yang harus kita bunuh. Kita tidak seharusnya saling membunuh karena kita semua diciptakan oleh Allah,” lanjut Omar. “Saya sangat senang mendukung saudara-saudara Kristen kami karena membawa pesan Tuhan kepada kami.”

Howard mengatakan banyak di antara mereka yang tetap mempertahankan budaya keagaman mereka namun percaya kepada Isa Almasih, Yesus Kristus.

“Orang Amerika mungkin berpikir kekristenan mereka adalah budaya. Hal yang sama terjadi di sini. Budaya keagamaan tetap mereka jalankan, namun mereka percaya kepada Yesus Kristus. Bahkan jika mereka belum menerima Kristus, mereka tetap datang dan meminta didoakan. Dan kami pun berdoa bagi mereka karena Alkitab berkata bahwa belas kasihan Allah akan memimpin orang kepada pertobatan,” ujarnya.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami