Opini : Wawancara imajiner dengan Maha Patih Gajah Mada (3)

Nasional / 27 November 2011

Kalangan Sendiri

Opini : Wawancara imajiner dengan Maha Patih Gajah Mada (3)

daniel.tanamal Official Writer
3618

Kelanjutan wawancara imajiner Gajah Mada disingkat GM dan pewawancara Pat Danang disingkat PD..

GM : Begini nak, bumi pertiwi ini begitu subur dengan kekayaan alam pertanian juga hasil tambang. Kaya, kaya sekali kita ini! Namun kalau kekayaan ini, kita salah kelola hanya dipakai untuk mencapai hal yang sifatnya sementara atau untuk kesenangan duniawi saja, itu terlalu nista!

Kejayaan ini harus dipahami lebih mendasar yaitu kita harus mencapai hal mendasar  didalam keunggulan kita berpikir, berperilaku unggul dan berperasaan unggul sebagai manusia. Sehingga kita bisa mencapai peradaban hidup adil. Ini tentunya sangat mulia!

Kita bisa membangun pergaulan sosial masyarakat yang bernilai dan beradab, menyelesaikan persoalan di tengah bangsa ini dengan menunjukan kemanusiaan kita yang berbudi luhur, tidak terjebak kepada perilaku biadab seperti binatang. Itulah sebabnya kami menjunjung tinggi prinsip Bhinneka ini. Perbedaan bukan sarana perpecahan, tetapi bisa menjadi sarana keanekaragaman dan melengkapi. Bahkan sarana menyempurnakan pandangan batin kita di dalam menghormati mereka yang berbeda. (nampak sekali kedalaman batin beliau sebagai seorang pemimpin Militer dan Negarawan yang disegani  baik lawan maupun lawan)

PD : Mengapa yang mulia mempersatukan kerajaan-kerajan bahkan sampai ke Siam, Tumasik (Singapura) dan lainnya? Mengapa tidak dibiarkan mereka juga berdaulat sendiri saja, bukankah ini bertentangan dengan pandangan anda tadi ?

GM : Hahaha.. nak, kami harus mengajarkan akan kebanggaan bahwa kita ini bisa bersatu tanpa kehilangan perbedaan. Kita akan menjadi bangsa yang kerdil kalau hanya karena berbeda kita tidak bisa bersatu dan berdiri sendiri di dalam kelemahan. Kecil, sempit dan tertinggal, kita bersatu karena sebenarnya kita bisa menjadi besar bersama sama, makmur bersama sama. Kalian harus belajar tentang persatuan dan kejayaan negara ini. Kita tidak mencapai persatuan ini hanya dengan penaklukan melalui senjata. Tetapi yang lebih utama karena peradaan berperilaku, berpikir dan berperirasa kemanusian. Mereka takluk pada konsep kebesaran seperti.

PD : Saya kaget dalam perjalan ke kantor Yang Mulia di sebuah jalan ada bangunan sederhana dan ada tanda salib, apakah itu artinya itu adalah rumah ibadahnya orang Kristen  ?

GM : Pada tanggal 15 bulan Kartika 1215 (10 November 1293) pendiri negara ini dinobatkan yaitu Yang Mulia Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit yang pertama. 30 tahun kemudian sekitar 1328, missionaris dari Italia Odorico de Pardanone berkunjung ke Majapahit, negara ini dikenal mancanegara dan dalam keberadaban, kami mampu memelihara bertumbuhkembangnya berbagai keyakinan. Walau berbeda namun tetap selaras. Inilah indahnya kebhinekaan.”

PD : Yang Mulia, ini sungguh pesan yang teramat penting bagi generasi di jaman kami. Lalu apa pesan anda sebagai seorang negarawan bagi masyarakat di jaman kami?”

GM : Kami membangun militer yang kuat menjaga negeri ini. Kami punya panglima laut yang kuat seperti Mpu Nala, namun bangsa lain takluk kepada kami karena kami membangun peradaban berpikir dan hidup yang tinggi sebagai senjata yang ampuh. Mampu menegakan hukum, menghancurkan koruptor.... (Bersambung)

Ikuti kelanjutan wawancara imajiner dengan Gajah Mada berikutnya, hanya di Jawaban.com.

 

 

Sumber : Jawaban.com - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami