Suplai Finansial

Investment / 14 November 2011

Kalangan Sendiri

Suplai Finansial

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2079

Matius 17:27, 

“…pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.” 

Salah satu prinsip Alkitabiah yang mengagumkan adalah suplai ilahi; Allah berjanji akan mensuplai segala kebutuhan kita. Suplai finansial adalah pemberian dari Allah. Allah memberikan banyak pemberian kepada kita, tetapi pemberianNya yang terbesar adalah kematianNya di kayu salib, yang merupakan korban yang hidup untuk dosa-dosa kita. Dia telah memberi kita hadiah penebusan. Dia memberi kita pemberian hidup, keluarga, teman-teman, dan kesehatan yang baik. Alkitab berkata bahwa Dia senang memberi kita pemberian-pemberian yang baik.

Matius 7:11,

“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”

Jika suatu hadiah dijanjikan, tetapi belum diberikan, maka mengapa ada orang yang meminjam dan masuk ke dalam utang hanya untuk mendapatkan suplai yang Allah maksudkan? Apakah hal ini disebabkan oleh ketidaksabaran kita atau kekurangan rasa percaya? Apakah karena kita tidak sungguh-sungguh beriman akan suplai yang berlimpah dari Allah, ataukah karena kita tidak setuju dengan jadwalNya?

Bila dua orang menikah dalam perkawinan Kristen, janjinya mencakup pernyataan, “sampai maut memisahkan kita.” Banyak perkawinan yang baik menjadi bermasalah karena utang yang banyak. Sayangnya, dalam budaya kita sekarang, janji yang suci ini mungkin akan lebih tepat bila dikatakan, “sampai utang memisahkan kita.” Banyak statistik yang sekarang menyimpulkan bahwa mayoritas semua perceraian terpengaruh oleh semua perceraian terpengaruh oleh pertentangan finansial dan tampaknya oleh utang yang tidak terhingga dalamnya. Dalam banyak hal, utang dapat dihindari. Kebanyakan peminjaman dan keterjerumusan ke dalam utang bukanlah akibat biaya pengobatan yang tidak direncanakan, melainkan akibat pilihan sadar untuk membebani diri sendiri dengan lebih banyak kewajiban finansial.

Jika Anda tahu bahwa kebanyakan peminjaman itu tidak perlu dan kebanyakan utang dapat dihindari, dan bahwa Bapa di surga akan menyediakan kebutuhan-kebutuhan Anda, maka mengapa Anda mau membahayakan kehidupan finansial Anda dengan berutang lebih banyak? Anda boleh yakin akan hal-hal ini:

  • Allah tahu kebutuhan Anda
  • Dia mau menyediakan kebutuhan Anda
  • Dia ingin memberkati Anda dengan pemberian-pemberian yang baik

Segala yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan. Dia ingin memberkati dan membuat Anda menghasilkan uang. Yeremia 29:11 berkata, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah friman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Bersama dengan pemberian-pemberian ini, ada pula tanggung jawab pribadi. Yesus banyak bicara tentang menjadi bendahara. Yesus mengurusi uang karena uang itu penting!

Baik Yesus maupun setan tahu bahwa “dimana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Matius 6:21). Itulah sebabnya keduanya (Yesus dan setan) sangat tertarik dengan apa yang kita lakukan dengan uang kita. Sikap kita terhadap uang adalah persoalan rohani! Jika sikap kita benar, kita akan menjadi bendahara yang baik atas semua yang Allah izinkan kita kelola, dan dengan melakukan demikian, suatu suplai tanpa-akhir akan datang kepada kita.

Sumber : Disadur dari: Buku Biblical Principles for Becoming Debt Free! (Frank Damazio&Rich; Brott)
Halaman :
1

Ikuti Kami