Apakah Topless Cara Protes Terbaik Kepada Paus?

Internasional / 7 November 2011

Kalangan Sendiri

Apakah Topless Cara Protes Terbaik Kepada Paus?

Lois Official Writer
2278

Setelah misa Minggu Paus Benediktus XVI berakhir, ada kejadian heboh akibat seorang wanita yang nekat. Aktivis berambut pirang itu tadinya mengenakan celana jeans ketat dan atasan hitam yang agak transparan. Aksi wanita yang dikenal dengan kelompok asal Ukraina, Femen ini memang kontroversial. Bagaimana tidak, dia berpose menantang di depan gereja Vatikan saat Sri Paus sedang memberikan doa penutupnya.

Tidak hanya itu, terdapat tulisan ‘Freedom for Women’ yang ditunjukkannya pada bagian celananya dan kemudian dia membuka atasannya. Hal ini dilakukannya sebagai salah satu kampanye menentang seksisme dan memang selalu menarik perhatian karena seringkali kelompok tempat wanita itu tergabung menggunakan taktik topless saat berkampanye.

Akibatnya, tentu saja dia langsung diamankan oleh polisi Italia yang saat itu bertugas. Dia melakukan perlawanan dengan berteriak dan menendang-nendang. Hal ini tentu menarik perhatian para turis yang menyaksikan insiden itu. Grup yang didirikan di Kiev sekitar 2008 yang lalu ini mencoba memerangi wisata seks, prostitusi, dan kekerasan seks. Paus Benediktus XVI juga merupakan target favorit mereka karena dituduh tidak toleran terhadap hak-hak wanita.

Sungguh suatu tujuan yang benar dengan tindakan yang salah. Topless mungkin akan menarik perhatian masyarakat banyak, tapi benarkah tindakan itu tindakan terbaik yang bisa dilakukan untuk memerangi kekerasan seks? Topless adalah suatu tindakan yang jelas-jelas memperlihatkan bagian tubuh tertentu wanita kepada banyak orang, hal ini jelas mencerminkan bahwa jika kita sendiri tidak menghargai tubuh kita, bagaimana orang lain bisa menghargainya.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami