Kesaksian Gembala GBIS Kepunton : Mujizat 1053 (2/3)

Internasional / 9 October 2011

Kalangan Sendiri

Kesaksian Gembala GBIS Kepunton : Mujizat 1053 (2/3)

Lois Official Writer
2292

Dengan sigap, Pdt. Jonatan meminta jemaat yang lain untuk membawa para korban dengan memakai mobil gereja ke rumah sakit. Langsung beberapa jemaat dengan sigap tanpa rasa takut menggendong para korban ke kantor. “Mereka ini betul-betul orang-orang yang siap melayani seperti Kristus. Tidak mempedulikan resiko bom kedua ataupun kengerian yang muncul, mereka sigap untuk memberikan pertolongan kepada korban-korban yang berjatuhan.” cerita Pdt. Jonatan. Para korban kemudian dibawa dengan beberapa mobil. Kisah selanjutnya diceritakan sebagai berikut :

Begitu korban dimasukkan, mobil segera melaju dengan cepat ke RS Dr. Oen. Ada yang sempat bertanya, “Nanti kalau ditanya siapa yang menanggung dan bertanggung jawab, gimana jawabnya?” Saya langsung berteriak, “Gereja yang akan bertanggung jawab untuk semua biayanya. Yang penting, korban harus segera ditolong!” Ternyata biaya pengobatan dan rumah sakit ditanggung oleh pemerintah dan oleh pihak RS Dr. Oen. Hanya butuh 15 menit sejak ledakan, semua korban sudah sampai ke rumah sakit.

Pdt. Jonatan kemudian menyusul ke RS Dr. Oen, menjenguk para jemaatnya yang terluka. Di sana, dia mengunjungi satu per satu dan mendoakan mereka. “Korban pertama yang saya jumpai adalah Bapak Sugiyono dan anaknya Defiana. Secara sepintas mereka kelihatannya tidak terluka parah, karena mereka masih bisa tersenyum. Namun kemudian saya baru tahu bahwa Defiana cukup parah, dimana ada 3 mur yang bersarang di tempurung kepalanya. Saya doakan mereka dan saya kuatkan,” kata Pdt. Jonatan.

Bapak Go Sing Gwan terluka di bahunya, sebuah metal besi telah menghantam tulang bahunya sehingga hancur. Olivia Putri terluka di kakinya, urat kakinya putus dan dia menangis. Noviyanti tergeletak di atas ranjang dengan kepala bercucuran darah begitu banyak. Septiana sedang terbaring kesakitan. Benda tajam telah menembus salah satu kakinya sampai berlubang dan mencucurkan darah. Ibu Feriana yang terluka parah, ada pecahan metal yang menembus dan merobek kandung kemihnya. Ferdianta dan Boris terluka di tangan, perut, dan kaki karena ada paku dan benda-benda lain yang menancap. Bapak Ristiyono tergesa-gesa dibawa ke kamar operasi karena punggungnya hancur akibat dua belas paku yang menancap. Ibu Yulianti yang sudah berusia 74 tahun pun terkena di kepalanya, telinganya ikur robek. Bapak Stefanus lengannya berdarah-darah. Itulah para korban yang diuraikan oleh Pdt. Jonatan.

Sungguh luar biasa tangan Tuhan menjaga mereka sehingga mereka semuanya dapat selamat dan tidak ada satupun yang meninggal dunia. Dan ada satu lagi karya Tuhan yang sungguh mengagumkan yang diceritakan oleh Pdt. Jonatan ini.

Kisah Pdt. Jonatan ini sudah diedit seperlunya tanpa mengurangi isi cerita.

Sumber : facebook pdt. jonatan/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami