Kisah Sedih Keluarga yang Ditinggalkan Korban CASA 212

Nasional / 4 October 2011

Kalangan Sendiri

Kisah Sedih Keluarga yang Ditinggalkan Korban CASA 212

Lois Official Writer
3288

Pesawat CASA C-200 yang merupakan milik PT. Nusantara Buana Air (NBA) itu sebenarnya akan menempuh perjalanan dari Bandara Polonia Medan menuju Kutacane Aceh pada hari Kamis (29/9). Kemudian, pesawat tersebut mengalami kecelakaan di Pegunungan Bahorok Sumatera Utara. Penumpang yang telah dipastikan tewas berjumlah 18 orang, termasuk di antaranya orangtua Silvi.

Silvi, bocah berusia tujuh tahun merupakan putri pasangan Suhelman (47) dan Juli Dasliana (45). Bocah ini tak memahami kedua orangtuanya telah tiada. “Silvi mau papa sama mama, Silvi mau nunggu di sini aja,” ujarnya di hari Sabtu (1/10) itu. Bukan hanya dia, tangis keluarga korban CASA meledak bersamaan setelah Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi mengumumkan 14 penumpang dan empat awak pesawat naas itu tewas.

Sejumlah keluarga korban kecelakaan itu pun ada yang menangis ketika mendapatkan informasi tentang kondisi terakhir keluarga mereka (3/10). Suasana serupa juga terjadi saat pemakaman salah satu pilot Casa Famal Ishak di TPU Malaka Jakarta Timur. Begitu juga yang terjadi di sela-sela ibadah pelepasan jenazah Bagus Soetopo Sucitro Poetra. “Sesuai permintaan keluarga sebelum peti ditutup akan dilakukan perjamuan kudus. Perjamuan kudus ini mengingatkan kepada kita akan persekutuan dengan Tuhan untuk mendapatkan kekuatan abadi,” kata Adri yang memimpin ibadah pelepasan jenazah sekaligus sakramen Perjamuan Kudus. Usai sakramen, ibadah pelepasan dilanjutkan dengan pemberian ucapan perpisahan terakhir dari teman, kerabat, dan tetangga.

Menurut Safety Manager NBA, Robur AD Rizalianto, kecelakaan pesawat itu bukanlah karena kondisi pesawat namun kemungkinan besar karena angin kencang. “Maintenance kami sudah cek pada hari itu pesawat laik terbang. Tetapi, angin memang cukup kencang. Ini juga yang dirasakan teman-teman di lapangan sekarang. Bisa jadi ini salah satu penyebabnya, tetapi kami menunggu hasil,” ungkap Robur.

Kesedihan menimpa kepada keluarga yang ditinggalkan oleh korban pesawat Casa 212-200 ini. Ratap tangis terdengar menyayat hati. Sampai sekarang belum ditemukan apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat ini, namun kita berharap bukan karena ketidaklayakan pesawat ini. Tuhan berikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan dan Tuhan akan gantikan dukacita mereka menjadi sukacita.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami