Rohaniwan Perancis Tolak Pelajaran Homoseksual Untuk SMA

Internasional / 30 September 2011

Kalangan Sendiri

Rohaniwan Perancis Tolak Pelajaran Homoseksual Untuk SMA

Lois Official Writer
2228

Dilansir dari laman Le Temps, gereja Katolik di Perancis meminta pemerintah menghapus bab teori gender dari kurikulum pelajaran biologi sekolah menengah atas (SMA). Pasalnya, bab tersebut dinilai mendukung kaum gay, yang jelas-jelas dilarang dalam ajaran Katolik. Tujuan bab teori gender itu sebenarnya adalah untuk membantu remaja mengenal perbedaan identits seksual dan identitas biologi yang dapat dipengaruhi faktor sosial budaya. Namun, gereja memandang hal tersebut sangat beresiko karena dianggap bisa mencerai-beraikan keluarga serat bisa mendorong para remaja menjadi homoseksual.

“Isu ini sangat serius karena bab ini mencoba melawan kodrat dan ciptaan Tuhan. Manusia dapat menganggap diri mereka sebagai pencipta, dapat memilih seksualitas mereka sendiri, dan memilih gaya hidup berdasar pilihan personal,” kata uskup Bernard Ginoux dari Montauban.

“Anda tidak bisa memberikan materi studi gender yang sama pada mahasiswa yang berusia di atas 20 tahun dan anak sekolah menengah. Secara psikologis dan secara manusiawi, anak sekolah menengah belum memadai untuk menerima materi itu,” kata Jean Matos yang mengetuai grup gabungan agamawan – guru – ilmuwan bentukan gereja.

“Kami menemukan bahwa banyak guru yang tidak terlalu paham isu ini. Usaha kami berkaitan dengan kurikulum yang menghormati martabat manusia, terutama remaja yang sedang mencari jati diri sehingga mereka menjadi rentan,” tutur Uskup Omellas, yang merupakan spesialis bidang bioetika.

Pendapat-pendapat di atas menjelaskan bahwa mereka menganggap pelajaran mengenai homoseksual itu merupakan sesuatu hal yang salah, terutama ketika pelajaran itu seolah-olah mendukung. Karena dari awal memang Tuhan hanya menciptakan dua jenis kelamin, pria dan wanita yang dari ditakdirkan untuk tertarik satu sama lain, bukan sesama jenis.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami