NRB : Pembicaraan Rohani Disensor oleh FB, Google, Apple

Internasional / 26 September 2011

Kalangan Sendiri

NRB : Pembicaraan Rohani Disensor oleh FB, Google, Apple

Lois Official Writer
3861

The National Religius Broadcasters (NRB) membunyikan alarm tentang media seperti Facebook, Google, dan Apple, dimana menurut NRB sudah melanggar aturan dasar untuk bebas mengekpresikan, terutama tentang kebebasan beragama. Baru-baru ini NRB meluncurkan laporan bahwa setelah menganalisa beberapa kebijakan website sosial media tersebut. Mereka menemukan bahwa ada sensor yang melarang jika hendak mengekspresikan pandangan Kristen ataupun ide yang kontroversi.

Pendiri Federal Communications Commision, Komisaris Harold Furchtgott-Roth mengatakan, “Ironis sekali bahwa perusahaan yang ada di dalam daftar ini (daftar perusahaan yang melanggar aturan untuk bebas berekspresi) beberapa di antaranya adalah perusahaan terbuka di seluruh dunia.” Sosial media kepunyaan Zuckerberg sudah memblokir konten yang menyangkut kata-kata “anti gay”. Tidak jelas apakah penyensoran ini dilakukan kepada semua agama.

Yang pasti, Associated Press menangkap basah Comcast yang memblokir atau setidaknya membuat lambat penayangan peer to peer file yang disebarkan jika tentang Alkitab versi King James. Google juga melakukan beberapa pelanggaran berhak mengeluarkan pendapat, menurut laporan NRB. Website search engine terbesar di dunia itu menghalangi English Christian Institute membeli iklan lowong untuk ditempatkan di google, jika hal itu mengenai aborsi. Begitu juga isi iklan yang berbau Kristen konservatif. Google juga mengeluarkan gereja dan beberapa grup rohani lainnya dari web tool-nya untuk group non nirlaba.

Hal yang paling nyata terhadap penyensoran terhadap konten Kristen menurut laporan itu adalah ketika Apple menghapus aplikasi Exodus Internasional dan Deklarasi Manhattan. Para gay memprotes aplikasi itu dengan melakukan reli dengan lebih dari 107.000 tanda tangan petisi untuk meminta Apple tidak menjual aplikasi itu di toko iTunes. Kedua aplikasi itu pun akhirnya dihapuskan.

Kebebasan mengekspresikan iman Kristen di dunia maya mungkin bisa saja terhalang oleh sosial media ini. Namun, ketika kuasa Tuhan bekerja melalui kita, Tuhan akan beri kita jalan bagaimana harus bertindak. Selain itu merupakan hak setiap orang untuk menyatakan imannya apapun agamanya. Karena itu, mari ekspresikan kasih Yesus kepada orang lain agar mereka dapat merasakannya juga.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami