Budi Mulyadi, Teroris yang Ditemukan Tuhan (2/2)

Internasional / 11 September 2011

Kalangan Sendiri

Budi Mulyadi, Teroris yang Ditemukan Tuhan (2/2)

Lois Official Writer
2128

Tahun demi tahun terlewati, Mulyadi tertarik akan spiritualitas. Selama masa pencariannya, dia menemukan nama Yesus, seorang nabi menurut Al-Quran dan mempertanyakan mengapa umat Muslim tidak pernah menyinggung tentang-Nya di dalam khotbah maupun diskusi. Dia mencoba mencari tahu. Dia mengambil Alkitab dan mulai melakukan penyelidikan.

Suatu hari, ketika dia berdoa sendirian di kamar kostnya, dia mendengar sebuah suara mengatakan, “Aku akan mengirimkan Seorang Penolong untukmu.” Mulyadi tidak tahu darimana asal suara itu dan siapa Penolong itu, tapi dia mencari tahu di Alkitab dan setelah membacanya sampai lengkap dia menemukannya di Yohanes 14 : 16, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”

Setelah dia membaca ayat tersebut, anak muda itu menyerahkan dirinya kepada Yesus, Seorang yang berkuasa mengirimkannya Penolong, Roh Kudus, dan berkuasa memberitahunya tentang janji yang pernah dibuat-Nya meski 2.000 tahun setelah janji itu dibuat. Kecintaan kepada Tuhan telah menjadikannya pribadi yang berbeda. Dia bukan pemarah lagi. “Karena Tuhan mencintai saya, saya bisa mencintai orang lain.”

Kasih Tuhan membuatnya menjadi pekerja Kristen. Dia mencintai orang-orang yang dulu dibencinya. Dia memimpin pujian untuk orang-orang yang pernah dia cemooh. “Sampai Tuhan memilih saya untuk pulang ke rumah, saya akan terus berada di sini dalam misi menyebarkan Injil kepada orang-orang yang membutuhkannya,” katanya. Mulyadi kini menjadi seorang hamba Tuhan. Dia jarang membagikan kisah tentang masa lalunya sebagai teroris.

Di suatu masa, dia bertemu kembali dengan keempat temannya yang dulu sama-sama meninggalkan kemah teroris itu. Mereka berdiskusi tentang pekerjaan dan keluarga mereka, yang terutama mereka berdiskusi tentang Tuhan. Suatu hal yang luar biasa, kelima orang ini semuanya kemudian menjadi pendeta. Dan kuasa Tuhan terus bekerja di dalam kehidupan setiap umat manusia di muka bumi. Dikatakan bahwa Tuhan bahkan bisa memakai batu-batu untuk menyiarkan kasih-Nya. Biarlah kasih Tuhan buat semua umat di dunia dapat kita nyatakan dengan tegas.

Sumber : bpnews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami