Meski Usia 15 Tahun, Berat Tubuhnya Hanya 8 Kilogram

Nasional / 9 August 2011

Kalangan Sendiri

Meski Usia 15 Tahun, Berat Tubuhnya Hanya 8 Kilogram

Lois Official Writer
2260

Akhir-akhir ini dunia sepertinya menunjukkan ketidakseimbangan hidup di dalamnya. Ada kerusuhan yang begitu besar di London selama beberapa hari belakangan ini, ada negara yang begitu kering dan panas sehingga ada manusia yang meninggal di sana, ada pembunuhan dan kejahatan yang beraneka ragam, ada juga kelaparan di sekitar dunia ini dengan segala kemirisannya. Semuanya itu membawa dampak yang buruk buat manusia.

Kisah Muis yang terjadi akibat gizi buruk ini pun tak kalah memilukan. Karena kemiskinan, dia menjadi korban. Muis merupakan seorang remaja berusia 15 tahun, tapi berat tubuhnya hanya 8 kilogram dengan tinggi 65 sentimeter. Dia tak pernah bangkit dari tempat tidur sejak kelahirannya ke dunia ini. Fisik Muis tidak jauh berbeda dengan Mira, adik bungsunya yang baru berusia tiga tahun. Hal ini membuat adiknya, Budi, dapat mengangkatnya. Selain itu, dia lumpuh dan bisu sejak bayi.

Untuk keperluan sehari-hari seperti makan, minum, buang hajat, dia harus dibantu orang lain. Budi, salah satu adiknya itu hampir setiap hari merawat dan menggendong dia kemana saja. “Saya tidak malu punya kakak seperti Muis. Dia sabar dan sering bertingkah lucu,” ujar Budi di rumah mereka di warga Dusun Pussui, Kecamatan Luyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

“Kasihan anak saya, sudah umur belasan tahun, tetapi belum bisa jalan,” ujar Kurnia, sang ibu. Pada awal kehamilannya, dia tidak merasakan adanya kelainan. Muis juga lahir normal selain bibirnya yang sumbing. Namun, karena ketiadaan biaya, sejak dalam kandungan memang Muis tidak mendapat asupan gizi yang cukup. Begitu juga setelah lahir, Muis tidak pernah menikmati makanan bergizi, termasuk susu. Keluarga ini masih mengalami keterbatasan ekonomi, bahkan akses kesehatan pun sulit dijangkau. Tapi apakah karena itu manusia jadi hanya bisa pasrah saja?

Mungkin Budi tidak malu mempunyai kakak yang seperti itu, tapi kita sebagai manusia harusnya malu karena telah mentelantarkan mereka yang miskin dan menderita. Seharusnya harta yang kita punyai di dunia ini, kita bagikan kepada mereka yang miskin, agar kita dapat memperoleh harta di surga. Harta yang tak akan dimakan ngengat dan akan abadi.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami