Nekat, Tiga Turis dan Pemandunya Potret Letusan Gunung Marapi

Nasional / 4 August 2011

Kalangan Sendiri

Nekat, Tiga Turis dan Pemandunya Potret Letusan Gunung Marapi

Lois Official Writer
3060

Hujan abu dan bau belerang yang menerjang Padang Pariaman ternyata disebabkan oleh letusan Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pos Pengamatan Gunung Merapi di belakang balok, Bukittinggi, mencatat letusan pertama setinggi 1.000 meter terjadi pukul 09.00 WIB, Rabu (3/8). Hingga pukul 10.00 WIB, letusan terjadi sebanyak delapan kali.

Hujan abu dilaporkan telah mencapai daerah Sicincin dan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Sedangkan di Kota Bukittinggi warga terlihat masih beraktivitas seperti biasa. Pos Pengamatan Marapi belum mengeluarkan peningkatan status ataupun imbauan kepada warga untuk mengungsi. Kemarin sore (3/8) status Marapi meningkat menjadi waspada level II. Saat berita ini dirilis, statusnya masih sama seperti kemarin.

Kepala Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar, Ade Edward, mengatakan semburan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Marapi hingga radius 300 kilometer dari kaki gunung. Meski demikian, arah hujan abu dapat menyebar tergantung arah angin saat itu. Menurut Koordinator Pusdalpos PB Sumatera Barat Ade Edwar, posko itu nantinya akan digunakan untuk memantau aktivitas Gunung Marapi. “Kami akan selalu siaga, jika nanti terjadi kemungkinan terburuk,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com

Semburan material vulkanik Gunung ini bahkan sempat diabadikan empat pendaki gunung, yakni tiga turis asal Inggris dan saeorang pemandu asal Bukittinggi, berada pada radius 500 meter dari kawah Marapi. Mereka nekat mendapatkan hasil fotografi yang memukau. “Saat abu menyembur saya ambil gambar foto. Kami sangat takut tapi tetap merekam videonya, terus lari ke bawah menyelamatkan diri. Saat itu saya hanya ingin tahu apa yang terjadi,” ujar Thomas, salah satu dari turis Inggris itu pada hari ini Kamis (4/8).

Pemandu yang bernama Erizon mengatakan saat Marapi meletus pertama kali, mereka berada di cadas atau berjarak hanya lima menit dari kawah. Posisi yang berbahaya tentunya. “Marapi mengeluarkan material vulkanik saat mereka berada di atas menuruni cadas. Jaraknya sekitar 300 meter sampai 500 meter dari kawah,” jelasnya. Tentunya mereka terbilang beruntung karena selamat dari terjangan abu vulkanik yang berhembus mengarah ke tenggara yakni ke Padang Panjang dan sekitarnya, sementara mereka turun melalui Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.

Gunung Marapi memiliki ketinggian 2.891 di atas permukaan laut dan terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Tercatat terakhir kalinya gunung ini memuntahkan awan panas terjadi pada tahun 2005 lalu. Dan kita harapkan warga di sekitar cepat tanggap dan langsung mengungsi ketika bahaya peringatan dinyalakan. Terlebih lagi, diharapkan peringatan bahaya dapat dilakukan tepat waktu sehingga tidak ada korban jiwa.

Sumber : okezone/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami