Ketika Gadis Ini Harus Kehilangan Setengah Otaknya

Nasional / 25 July 2011

Kalangan Sendiri

Ketika Gadis Ini Harus Kehilangan Setengah Otaknya

Lois Official Writer
2412

Seorang di St. Petersburg, Rusia harus hidup dengan hanya setengah otak karena mengalami kecelakaan mobil mengerikan. Gadis yang baru berusia 21 tahun ini bernama Taisia Sidorova. Awalnya dia telah dinyatakan tidak punya harapan hidup setelah kecelakaan yang dialaminya tiga tahun yang lalu. Kecelakaan ini membuat setengah tengkoraknya hancur dan fragmen-fragmen tulang menjepit otaknya.

Hal inilah yang membuat para dokter harus menyingkirkan otak kirinya yang rusak, yang berperan dalam urusan logika dan analisis, dan menempatkan pelat pelindung ke dalam kepalanya. Meskipun sudah berbuat semampu mereka, mereka tidak banyak berharap pada pemulihannya dan memberitahu ibunya, Irina bahwa Taisia kemungkinan akan cacat selama sisa hidupnya.

Di tengah keadaan yang seperti itu, dengan penuh cinta dan dukungan dari keluarganya, secara perlahan dia mulai sadar, berbicara dan akhirnya bisa diizinkan pulang ke rumah. “Dia butuh istirahat dan memulihkan kekuatan ketika berada di sini, masih harus ada operasi lagi untuk membentuk kembali tengkoraknya. “Dia lemah pada awalnya. Para dokter tidak percaya dia akan bertahan. Saya tidak mau menerima kondisi itu dan saya berada di samping tempat tidurnya, berdoa, memijat, dan berbicara kepadanya.” Bukan hanya mengalami penyembuhan, akibat kecelakaan tragis itu, Taisia mengalami momen terindah lainnya.

Pertama kali, dia membuat sketsa untuk sesi terapi yang harus dijalaninya. Meskipun dia tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu sebelumnya, ternyata dia benar-benar bagus. Guru seninya, Ostrowski Ludmilla mengatakan, “Saya tidak pernah menilai kemampuan artistiknya sebelumnya, tetapi dia seperti orang yang baru sekarang, dia punya bakat alami untuk seni. Ini luar biasa.” Dua tahun kemudian, dia telah belajar cara memegang pensil di tangan kirinya sebelum bisa mengambil sebuah kuas cat.

Kisah ini memberikan kepada kita sebuah pengertian yang terus menerus diingatkan kepada kita bahwa Tuhan dapat melakukan perkara yang luar biasa di dalam hidup kita di tengah-tengah masalah, cobaan, ataupun perkara buruk yang terjadi di dalam hidup. Untuk itulah, kita patut mengucap syukur, dalam segala hal, Tuhan mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami