Inilah Masa Lalu Kelam Pemeran Harry Potter

Nasional / 6 July 2011

Kalangan Sendiri

Inilah Masa Lalu Kelam Pemeran Harry Potter

Lois Official Writer
5126

Daniel Radcliffe yang berperan sebagai Harry Potter membuat pengakuan tentang masa lalunya. Secara terbuka, dia membeberkan sisi gelap dalam hidupnya itu. Jika selama ini dia berusaha untuk menutupi rahasia hidupnya tersebut, sekarang dia siap membagikannya kepada khayalak umum, tidak diketahui apa penyebabnya dia membuat pengakuan ini. Pengakuan seperti apakah itu?

Ia mengaku dirinya pernah menghadapi masa-masa berat saat ia kecanduan alkohol. Pengakuan itu diungkapkannya dalam wawancara dengan Majalah GQ Inggris. Aktor berusia 22 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya pernah sangat tergantung pada minuman keras. Hal itu dia lakukan agar dirinya bersemangat dalam menjalani hari-hari untuk syuting film ‘Harry Potter’. “Saya jadi bergantung dengan alkohol. Beberapa tahun saya seperti itu. Saya terpikat dengan gaya hidup orang-orang terkenal yang benar-benar tidak cocok untuk saya,” katanya seperti dikutip dari laman USMagazine, Selasa (5/7).

Radcliffe merasa beruntung karena kebiasaan buruknya itu tak sempat tercium media. Ia juga bersyukur karena paparazzi tak pernah mendapatkan fotonya sedang dalam keadaan mabuk. Dan tentu saja, bukannya menguntungkan tapi merugikan sekali kebiasaan buruk itu dia lakukan. Dia beruntung bisa menyadari bahwa hal itu tidak baik untuknya dan perlahan-lahan dia pun mulai meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut.

Mulailah dia menghentikan kebiasaan minumnya ini sampai akhirnya benar-benar berhenti. Menurutnya, hal itu bukan hal mudah untuk dilakukan, apalagi dia mengakui dia adalah tipe orang yang gemar berpesta. Namun, dia berusaha kuat untuk menghilangkan kebiasaannya itu. Radcliffe akhirnya memilih untuk berdiam diri di rumah sebagai usahanya berhenti, dan berhasil. Dia dinyatakan bersih dan sudah tak kecanduan lagi alkohol sejak Agustus 2010 lalu.

Mungkin kita tidak memahami mengapa dia bisa menyadari kebiasaannya yang buruk itu dan bertekad untuk berhenti, tapi kita semua memahami bahwa segala kebiasaan yang buruk, apapun itu, bisa dihentikan kalau kita sungguh-sungguh bertekad dan mencegah hal itu terjadi lagi di dalam hidup kita. Yang paling baik, tentu saja semua tekad itu harus datang dari hati sehingga kebiasaan buruk tidak lagi kita lakukan.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami