Kisah Inspiratif Boaz TheofiliusTentang Karirnya di Sepak Bola

Nasional / 4 July 2011

Kalangan Sendiri

Kisah Inspiratif Boaz TheofiliusTentang Karirnya di Sepak Bola

Lois Official Writer
2741

Pemilik nama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa yang akrab dipanggil Boci ini terkenal di seantero Nusantara. Dia mengawali karir di klub PS Putra Yohan Sorong, kini dia merupakan pemain terbaik Indonesia. Namun, bukan berarti jalannya mulus-mulus saja. Karirnya sempat kandas setelah didepak pelatih Alfred Riedl menjelang pegelaran Piala AFF 2010. Apa yang membuatnya bangkit, mari kita ikuti kisahnya.

Pemain Persipura kerap dinilai miring soal disiplinnya, antara lain kerap dianggap terlalu doyan minuman keras. Menanggapi hal ini Boci mengatakan, “Itu sudah turun temurun. Pak Rahmad Darmawan (pelatih Persipura sebelumnya) dulu pernah bilang, kita bisa minum tapi jangan mabuk. Minumlah sedikit untuk melonggarkan kepenatan. Tapi bagi saya, itu masa lalu. Saya ingin menghindarinya.” cerita Boci tentang masa lalunya.

Ketika ditanya tentang kedisplinannya yang dianggap kurang oleh Riedl, tidak ada komentar khusus dari Boci namun dia menganggap hal itu juga sebagai masa lalu. Kini dia berfokus pada beban yang cukup besar di depan. Dia juga punya impian main di luar negeri tanpa meninggalkan Persipura. “Biarpun keluar suatu saat unutk mencari pengalaman di negeri orang, saya akan kembali bersama Mutiara Hitam sampai karir saya tamat.” katanya. Menurutnya, Persipura sudah seperti keluarga sendiri. “Tim ini punya nama besar dan itu yang sudah diperhitungkan di Indonesia. Pelatih kita juga luar biasa (Jacksen F. Tiago). Ia menghargai kita, begitu juga sebaliknya. Jangankan dalam lapangan, di luar lapangan pun kita sudah menjadi seperti satu keluarga. Kebersamaan itu yang membuat kita bisa sukses,” kata Boci menjelaskan.

Lalu apakah Persipura akan hancur bila dana APBD musim depan tidak ada lagi? Jawabannya cukup sederhana dan penuh keyakinan. “Jika kita bersandar kepada Tuhan, pasti ada jalan…” katanya. Selain itu, bagaimana dia melihat para juniornya dari Papua, membuat kita mengerti bahwa dia menghargai setiap orang di timnya. “Selain saya, ke depan nanti akan banyak pemain Papua yang bisa saja lebih dari saya. Lihat saja Lukas Mandowen. Dia juga mendapat talenta yang begitu luar biasa. Ada juga Titus Bonai, dan ini tidak akan habis.” katanya.

Tentunya masyarakat Indonesia mengharapkan bahwa persepakbolaan di Indonesia akan semakin maju sehingga dapat juga merebut medali emas sepak bola SEA Games, dan ke depannya medali emas dunia. Tentunya bukan usaha yang mudah untuk mendapatkan medali emas, namun tidak ada yang tidak mungkin bukan?

Sumber : tempointeraktif/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami