Mengapa Kata

Marriage / 11 June 2011

Kalangan Sendiri

Mengapa Kata "MAAF" Tidak Cukup Untuk Wanita Yang Dikhianati?

Lestari99 Official Writer
10835

Rumah tangga Anda sedang di ambang kehancuran. Sekali Anda lengah dan jatuh ke dalam dosa perselingkuhan, seakan Anda telah divonis penjara seumur hidup. Meskipun Anda dengan tulus ingin kembali dan berubah, namun Istri Anda tidak. Hatinya terlalu luka karena merasa dikhianati.

Dalam sehari seluruh kenangan manis Anda berdua di masa lalu terhapuskan. Demikian juga dengan impian yang Anda berdua bangun bertahun-tahun, hancur berantakan. Belum lagi bicara soal masa depan anak-anak.  Semuanya seakan menjadi gelap dikarenakan kekhilafan Anda sekejap.

Bagaimana memenangkan kembali Istri Anda yang terlanjur sakit? Apakah mungkin untuk mendapatkan kembali kasih dan kepercayaannya seperti dahulu kala? Apakah masih ada harapan bagi pernikahan Anda?

Ternyata memang wanita tidak mudah menerima kata “MAAF”. Kata-kata itu terdengar kosong dan tanpa arti jika tidak disertai dengan beberapa tindakan penting lainnya. Jika istri yang Anda sakiti belum mau mengampuni, jangan dulu cepat-cepat menghakiminya apalagi menyerah. Di bawah ini ada beberapa cara yang harus ditempuh seorang suami dalam rangka memenangkan hati istrinya kembali.

1. Katakan MAAF dengan sepenuh hati. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar menyesali apa yang sudah Anda perbuat. Sadari bahwa pria dan wanita berbeda dalam mengekspresikan perasaan. Kata maaf yang ringan dan tidak disertai ekpresi yang kuat tidak akan diterjemahkan sebagai penyesalan oleh wanita.

2. Jelaskan mengapa Anda menyesali perbuatan Anda dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Meskipun Anda berdua tahu bahwa perbuatan itu salah, tapi ia perlu tahu mengapa Anda menyesal. Menekankan mengapa Anda menyesal akan membuat istri mengerti perasaan Anda.

3. Ungkapkan dengan kata-kata Anda sendiri apa yang mungkin dirasakan oleh Istri Anda.  Katakan bahwa Anda juga akan mempunyai perasaan yang sama jika diperlakukan seperti itu.  Mendefinisikan kembali perasaannya dari perspektif Anda membuatnya merasa dimengerti.

4.  Berdoalah bersama-sama dan menyerahkan komitmen Anda kepada Tuhan. Biarkan Istri Anda merasa aman dengan janji Anda yang dibuat di hadapan Tuhan. Istri Anda akan merasa ada ‘Higher Power’ yang akan menjadi perantara jika Anda mengulangi perbuatan yang sama di masa depan.

5. Tunjukkan sikap bahwa Anda benar-benar berubah. Bekerjalah lebih keras lagi untuk menyenangkan hatinya. Singkirkan semua kenangan yang akan mengembalikan ingatannya pada kejadian itu. Jika dulu Anda tidak romantis dan kurang menunjukkan perasaan, kali ini cobalah untuk lebih perhatian. Berikan sanjungan dan pujian lebih sering lagi.

6. Kapanpun istri Anda mengingat kejadian itu dan merasa sedih, jangan bosan atau putus asa untuk mengatakan “MAAF” sekali lagi. Jangan marah jika ia seakan terus mengingatkan Anda pada kejadian itu. Tujuan Anda bukan untuk mengubah ingatannya, tetapi perasaannya terhadap kejadian itu. Berikan waktu untuk penyembuhan dan pemulihan. 

7. Kalau perlu, ulangi kembali proses ini dari No. 1!!!

Sumber : Nancy Dinar
Halaman :
1

Ikuti Kami