Kain Kafan Turin Pembungkus Jasad Yesus Ternyata Palsu

Internasional / 10 June 2011

Kalangan Sendiri

Kain Kafan Turin Pembungkus Jasad Yesus Ternyata Palsu

Lois Official Writer
5011

Kain kafan Turin atau Shroud of Turin, konon adalah kain kafan yang digunakan untuk membungkus jasad Yesus setelah disalibkan. Kain itu istimewa, ia memiliki citra samar dari darah, pria tinggi berambut panjang dan berjenggot. Darah tercetak jelas terutama di bagian pergelangan tangan dan pergelangan kaki, sesuai dengan posisi paku pada tubuh Yesus ketika disalib. Namun, artefak ini telah menjadi perdebatan selama berabad-abad.

Polemik mencuat saat uji karbon tahun 1988 yang menyatakan bahwa kain itu dibuat antara tahun 1260 sampai 1390, jauh setelah kematian Yesus. Hal ini juga diungkapkan oleh ahli seni Italia, Luciano Buso baru-baru ini. Dia mengatakan bahwa kain yang kini tersimpan di Katedral Turin itu merupakan replika, bukan yang asli. Itu adalah hasil karya seniman abad pertengahan, Giotto. Dia mendapatkan kesimpulan ini setelah melakukan penelitian berbulan-bulan terhadap foto kain kafan tersebut. Ia tak bisa menyentuh kain itu langsung karena kain itu tidak akan dikeluarkan kecuali ada acara khusus. Namun, dasar teorinya didasarkan adanya angka 15 yang terselubung di kain tersebut. Menurutnya, itu adalah indikasi Giotto membuatkan tiruan itu pada tahun 1315.

Menurutnya, adalah hal yang biasa bagi seniman di jaman itu untuk membubuhkan tanggal di karya mereka untuk menjamin keaslian karyanya. Meski demikian, praktek ini hanya diketahui segelintir orang tertentu untuk menghindari pemalsuan. Menurutnya, Giotto tak bermaksud memalsukan apapun, ini terlihat jelas dari alasan kenapa dia membubuhkan tahun pembuatannya. Buso berspekulasi pihak gereja yang meminta kepada Giotto, mengingat kondisi kain asli yang memburuk dan akhirnya binasa selama berabad-abad. Giotto tenar ketika karyanya berupa lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Bunda Maria dan Yesus mendekorasi Kapel Scrovegni di Padua.

Namun, Profesor Bruno Barberis, direktur Shroud Museum berpendapat, “Saya pikir teori ini konyol.” Pihak museum yakin, citra darah yang tertera dalam kain tersebut bukan dihasilkan dari metode artistik. “Kami yakin, imej yang ada dalam kain ini dibentuk oleh jasad seorang pria yang disiksa lalu disalib. Bagaimanapun perlu sejumlah tes untuk membuktikan apakah kain ini asli,” katanya.

Kain ini menjadi perhatian banyak orang. Tahun lalu, Paus Benediktus berlutut selama beberapa menit di depan kain itu, saat dipamerkan untuk kelima kalinya dalam kurun waktu 100 tahun. bahkan diktator Jerman, Adolf Hitler konon sangat terobsesi dan berniat mencurinya. Kain kafan yang diberikan oleh Duke of Savoy kepada Uskup Agung Turin pada 1578 ini, bisa jadi bukti nyata kain kafan Tuhan Yesus dan bisa jadi bukan. Tapi hal ini membuktikan, dari dahulu sampai sekarang Yesus pernah ada di dunia ini, itulah sebabnya begitu banyak bukti maupun replika untuk menunjukkan kehadiran-Nya dan ini berarti Yesus adalah Tuhan yang layak disembah.

Sumber : surabayapost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami