Pemerintah Mesir Akan Buka 48 Gereja yang ditutup Mubarak

Internasional / 13 May 2011

Kalangan Sendiri

Pemerintah Mesir Akan Buka 48 Gereja yang ditutup Mubarak

daniel.tanamal Official Writer
3912

Kericuhan sektarian antara Muslim Salafi dan kelompok minoritas Kristen Koptik yang masih terjadi di bumi Firaun, memaksa pemerintah Mesir saat ini untuk mengambil jalan keluar agar ketegangan dapat diredakan dan seluruh golongan juga kepercayaan di Mesir dapat terakomodir haknya untu beribadah tanpa ada gangguan dapi pihak lain. Salah satunya adalah masalah gereja-gereja yang ditutup selama era pemerintahan Hosni Mubarak.

Dirilis media lokal Alyoum7, Pemerintah Mesir saat ini mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan untuk membuka kembali gereja-gereja yang ditutup semasa pemerintahan mantan Presiden Hosni Mubarak. Gereja-gereja itu berjumlah empat puluh delapan gereja yang ditutup selama masa pemerintahan Mubarak yang berlangsung selama sekitar tiga puluh tahun untuk dibuka kembali dalam waktu dekat. Kabinet akan membahas RUU terpadu untuk rumah ibadah melayani kesetaraan antara Muslim dan Kristen dalam pembangunan masjid dan gereja.

Tentulah hal ini menjadi kabar sukacita untuk warga Mesir beragama Kristen yang lama mengalami penindasan kepercayaan dan diskriminasi minoritas dari kelompok lainnya. Seperti diungkapkan Amir Ramzy seorang aktivis Koptik yang gencar mengobarkan semangat persamaan hak beribadah di Mesir. Dirinya menyatakan bahwa langkah ini adalah "kejutan menggembirakan" bagi banyak orang Kristen di Mesir juga diseluruh dunia.

Seperti diberitakan konflik antara kelompok Salafi dan Kristen Koptik mengakibatkan dua gereja rusak parah akibat pembakaran disertai rusuh setelah aksi protes sekelompok Salafi konservatif meningkat menjadi aksi amuk massa. Tumbangnya Presiden Mubarak dan pemerintahnya yang keras telah membuka peluang bagi banyak warga yang merasa terpinggirkan untuk lebih bebas mengekpresikan sikapnya di jalanan sehingga ketegangan makin terasa di tengah masyarakat dimana kemiskinan kronis dan pendidikan rendah banyak terjadi.

Sumber : BBC/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami