Teroris Kini Pakai Media Untuk Pasarkan Aksinya

Nasional / 6 May 2011

Kalangan Sendiri

Teroris Kini Pakai Media Untuk Pasarkan Aksinya

daniel.tanamal Official Writer
2911

Keterlibatan kamerawan Global TV, IF, dalam jaringan tersangka otak bom buku dan bom Gereja Christ Cathedral Serpong Pepi Fernando, dinilai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai sebagai bagian dari pemanfaatan media sebagai sarana pemasaran gratis gerakan teroris di Indonesia.

Ansyaad Mbai melihat strategisnya media dalam kecepatan informasi dan publikasi dengan sendirinya akan memperlancar tujuan teroris yaitu mengirim pesan kepentingan untuk pihak yang ditargetkan mereka. "Pepi merekrut IF itu bukan karena kecelakaan, tapi dia (Pepi) tahu betul media sangat strategis," kata Ansyaad di Jakarta, Jumat (6/4).

Dia menambahkan Pepi memang terlihat seperti beraksi sendiri dalam merancang teror beberapa waktu lalu. Namun jika ditarik dari sisi motif, alasan Pepi sebangun dengan gerakan Muslim yang sudah ada seperti Jamaah Islamiyah. Media luar pun turut menjadi sarana pemasarannya seperti media berbasis di Qatar, Al Jazeera. "Untuk blow up informasi akan ada ledakan. Ini yang baru di sini. Teroris menggunakan media sebagai cover. Media tanpa sadar mem-blow up terorisme," kata dia.

Ansyaad juga mensinyalir bahwa gerakan seperti ini memang terkondisi secara sistematis, berangkat dari sosok Pepi yang merupakan salah satu pemimpin NII. "Pepi itu bukan terjun bebas. Dia adalah salah satu pemimpin NII (Negara Islam Indonesia) wilayah Sumatera," tambahnya.

Kekuatan media sebagai sarana komunikasi dan informasi yang cepat tersaji memang menjadi kelebihan tersendiri bagi para kelompok kepentingan yang mempunyai tujuan negative untuk memakainya. Namun pengelolaan yang sistematik dari pemerintah terhadap media juga dukungan dari masyarakat untuk berperan aktif dapat menangkal hal ini.

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami