Di Kota Tuhan, Mereka Temukan Hasrat untuk Hidup

Internasional / 10 April 2011

Kalangan Sendiri

Di Kota Tuhan, Mereka Temukan Hasrat untuk Hidup

Lois Official Writer
4442

Mukanya sudah mengerut dan kesehatannya terus menurun, namun semangat hidupnya seperti gairah anak muda. “Siapa yang tahu, pasti sangat mengerti, nikmatnya jatuh cinta,” katanya selama acara permainan di Casa de Santa Ana, pusat pertama untuk para orang tua di salah satu tempat terkumuh di Rio de Janeiro. Pereira (78) menghabiskan waktu-waktunya setiap hari di pusat itu.

Menurut menantunya sendiri, Pereira kelihatan lebih bahagia. “Dia menghabiskan lebh dari satu jam berada di dalam kamar mandi untuk memperbaiki rambutnya, kumisnya. Saya bilang padanya, ‘Aku pikir kau punya teman wanita di sana,’” kata Jose Antonio de Souza. Itulah salah satu pengaruh baik dari kota Tuhan ini, semua orangtua itu merasa diterima dan menjalani kehidupan yang bahagia.

Setiap hari Casa de Santa Ana memperhatikan 120 senior, yang semuanya tinggal di dalam kota kumuh itu. Casa de Santa Ana sendiri didirikan pada tahun 1991 oleh seorang pekerja sosial bernama Maria de Lourdes Braz. “Orang-orang bebas untuk datang, tinggal, dan kemudian pergi ke rumah keluarga masing-masing,” katanya. “Mereka tidak terisolasi seperti rumah perawatan lainnya, tanpa ada pengunjung.”

Yang menjadi tantangan adalah bagaimana menjaga kesehatan mereka. Pusat itu juga menyediakan makanan hangat dan kegiatan sehari-hari agar mereka bugar.

Kota itu kemudian diambil alih oleh polisi tahun 2009, membuatnya mudah untuk diorganisasi dalam kegiatan dan membawa anak muda dan para orangtua dalam proyek bersama seperti bernyanyi dan bercerita. Dalam beberapa minggu terakhir ini, setengah dari Casa de Satna Ana akan menerima Whiffenpoofs, sebuah grup musik capella dari Universitas Yale. Mereka akan membawa para senior ini untuk bergabung dalam salah satu gereja lokal.

Di tengah kota kumuh dan penuh dengan kejahatan di Rio de Janeiro, tersimpan kebaikan dan keindahan di dalamnya. Berkat seorang pekerja sosial, kota itu dinamakan sebagai Kota Tuhan. Tidak mudah untuk melakukan suatu perubahan yang besar seperti itu, namun ketika Tuhan meminta kita, maka kita pasti akan dimampukan. Tuhan katakan, “Beritakanlah kabar sukacita itu ke seluruh dunia..” Itulah tugas yang sudah Yesus berikan buat kita. Mari kita kenalkan kepada masyarakat dunia, siapa itu Yesus.

Sumber : cnn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami