Australia Peringati Indonesia Akan Adanya Serangan Teroris

Nasional / 1 April 2011

Kalangan Sendiri

Australia Peringati Indonesia Akan Adanya Serangan Teroris

daniel.tanamal Official Writer
2694

Kabar yang menerangkan bahwa salah satu ekstremis garis keras paling dicari di Asia Tenggara Umar Patek, telah ditangkap dan kini berada dalam tahanan Pakistan membuat Australia mengeluarkan rilis peringatan terhadap para warganya yang ada di Indonesia untuk mengantisipasi adanya serangan teroris yang akan menyerang pusat dan titik berkumpulnya para wisatawan asing.

Dalam peringatan yang diperbarui, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia di situs webnya pada Jumat (1/4) mengatakan, warga Australia harus mempertimbangkan kembali perjalanan mereka ke Indonesia, khususnya ke Bali. Penangkapan orang yang diduga Umar Patek, tersangka dalang Bom Bali 2002, di Pakistan dapat memicu serangan balas dendam terhadap orang Barat di Indonesia.

Umar Patek, yang kepalanya dihargai 1 juta dollar AS, adalah tersangka koordinator lapangan serangan mematikan di kelab malam di Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang, sebanyak 90 orang dari mereka merupakan warga Australia. "Informasi pada Maret 2011 mengindikasikan, para teroris mungkin sedang merencanakan serangan di Indonesia, yang dapat terjadi kapan saja," kata peringatan itu, tanpa menentukan informasi apa yang baru atau dari mana sumber informasi tersebut.

Serangan bom terakhir yang signifikan di Indonesia dilakukan dua penyerang bunuh diri yang menewaskan tujuh orang di dua hotel mewah, yaitu Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Juli 2009. "Kami menduga, serangan teroris cenderung berfokus pada tempat-tempat di mana terdapat sejumlah besar orang Barat berkumpul, termasuk tidak terbatas pada daerah-daerah wisata di pulau-pulau seperti Bali, Jakarta, dan tempat-tempat lain di Indonesia." Bunyi rilis tersebut.

Patek diduga anggota jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) Asia Tenggara  yang terkait dengan Al Qaeda. Ia dituduh terlibat dalam serangkaian pengeboman mematikan dengan sasaran orang Kristen dan Barat di Indonesia sejak tahun 1999. Polisi percaya bahwa selama ini ia bersembunyi di antara pemberontak Islam di Filipina selatan. International Crisis Group pada tahun 2008 melaporkan bahwa ia telah menjadi komandan jihad asing di sana.

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami