Ketika Museum Remaja Yahudi Berdiri dekat Islamic Center

Nasional / 29 March 2011

Kalangan Sendiri

Ketika Museum Remaja Yahudi Berdiri dekat Islamic Center

Lois Official Writer
4010

Anne Frank adalah seorang anak remaja Yahudi yang bersembunyi dari kejaran Nazi dengan keluarganya di Amsterdam antara tahun 1942 dan 1944 sampai tentara Nazi menangkapnya. Dia meninggal di kamp konsentrasi pada tahun 1945. Apa yang menarik dari kisahnya? Dia merupakan seorang remaja yang penuh cita-cita dan itu dia tuangkan dalam buku harian yang ditulisnya selama dia bersembunyi. Karena inilah, kemudian dibangunlah museum untuk mengingatnya tersebut.

Lembaga nirlaba yang akan mengelola The Anne Frank Center yang bermitra dengan museum di Amsterdam itu saat ini ditempatkan di sebuah loteng di SoHo’s Crosby Street. Tapi museum itu sekarang membutuhakn lebih banyak ruang dan tahun lalu sudah memasang iklan untuk mencari bangunan yang lebih besar sehingga mereka dapat menata ulang ruang rahasia dimana remaja itu menulis buku hariannya yang terkenal.

Sebuah museum yang didedikasikan untuk korban Holocaust Anne Frank rencananya akan dibangun di samping masjid yang kontroversial di Ground Zero, New York. Museum yang bernama The Anne Frank Center ini akan mengontrak bangunan berlantai 20 di 100 Church Street. Jendela museum itu disebut-sebut akan menghadap gedung Park 51, bangunan 16 lantai yang direncanakan sebagai Islamic Center, hanya dua blok dari Ground Zero.

Kini mereka sedang melakukan negosiasi dengan SL Green Realty Corp untuk menyewa 2.500 meter persegi ruang di lantai dasar dengan biaya 50 dolar AS per kaki persegi. Julie Menin, ketua Dewan Masyarakat 1 kepada New York Post menyatakan organisasinya merupakan gabungan berbagai organisasi masyarakat Manhattan. “Kami ingin mencerminkan melting pot yang sangat Amerika dalam museum ini.” Mereka juga tidak punya masalah dengan sebuah masjid yang begitu dekat dengan museum yang diusulkan itu.

Apakah ini berarti bahwa agama-agama di New York mulai bersatu dan saling menghormati agama yang lain? Baik itu islamphobia, kekerasan antar umat beragama, janganlah sampai membuat kita tercerai berai karena bagaimanapun juga kita ini makhluk Tuhan. Apalagi kita sebagai pengikut Kristus yang menyatakan kasih, haruslah dapat menjadi teladan.

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami