Pemerintah Tenang Sikapi Isu Kudeta Purnawirawan Jenderal

Nasional / 24 March 2011

Kalangan Sendiri

Pemerintah Tenang Sikapi Isu Kudeta Purnawirawan Jenderal

daniel.tanamal Official Writer
3660

Menanggapi pemberitaan Stasiun TV Aljazeera tentang skenario besar dibalik penggulingan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Baca: Purnawirawan Jenderal Dukung Gerakan Anti Kristen Di Indonesia) yang dibuat secara diam-diam oleh beberapa pensiunan jenderal Indonesia, pemerintah meresponnya dengan tenang dan menyebutkan bahwa pemerintah telah mengetahui rencana tersebut.

Menko Polhukam Djoko Suyanto menyebutkan bahwa isu kudeta itu isu lama. Namun, apapun isu itu, Djoko menambahkan pemberitaan tersebut tidak terlampau menganggu kinerja pemerintahan. Tidak ada langkah tertentu yang diambil pemerintah menghadapi rumor itu. "Aya-aya wae (ada-ada saja), kita kan sudah mengembangkan demokrasi di negara ini. Saya sudah tahu sejak seminggu-sepuluh hari yang lalu."  Ujar mantan Panglima TNI itu

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan sejauh ini tak pernah laporan yang masuk soal gerakan penggulingan itu. "Tidak ada itu, dan tidak pernah boleh ada  di Indonesia,” katanya. Ditanya soal langkah apa yang akan diambil, Purnomo mengatakan pemerintah selama ini terus memantau di lapangan. “Kami juga tahu persis seberapa besar gerakan itu,” kata dia. “Kalaupun ada (upaya penggulingan), akan kami hadapi. Kami punya informasinya, kami punya mata dan telinga.” Tegas Purnomo.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letnan Jenderal (purn) Soerjadi pun membantah keras kabar itu. "Di tubuh TNI, darat, laut, udara, tidak pernah diajarkan untuk berontak dan kudeta. Kalau ada jenderal yang kudeta, itu bukan TNI. Amerika mungkin iya." Katanya.

Soerjadi mendesak agar masyarakat jangan menyudutkan para purnawirawan dengan menyebarkan rumor seperti itu. Dia justru menduga isu ini semata upaya pengalihan isu. "Isu apa saja sekarang ini bisa dibuat untuk menggiring publik, menggiring pemerintah untuk lupa pada tugas pokoknya mensejahterakan rakyat."


 

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami