Kurang Air Bersih, 136 Anak Indonesia Meninggal Setiap Hari

Nasional / 23 March 2011

Kalangan Sendiri

Kurang Air Bersih, 136 Anak Indonesia Meninggal Setiap Hari

daniel.tanamal Official Writer
3700

Sebuah data mengejutkan datang dari Bank Dunia yang menunjukkan pada tahun 2008 sebanyak 50.000 anak Indonesia meninggal dunia karena masalah sanitasi air dalam setahun. Hal itu berarti rata-rata ada 136 anak yang meninggal setiap hari karena tak terjaminnya kebutuhan air bersih. Mari bandingkan dengan kehidupan kita saat ini yang masih bebas memakai air dan terjamin kebersihan dan ketersediannya.

Data ini disampaikan Saiful Munir, Sekjen Lingkar Studi Aksi Demokrasi Indonesia (LS ADI), pada peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa kemarin (22/3)."Kebijakan yang keliru dari pihak pemerintah dalam menyediakan akses air bersih kepada masyarakat menyebabkan banyak anak menjadi korban," ujar Saiful.

Menurutnya, seharusnya pemerintah bertugas melaksanakan amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah memanfaatkan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat. Itu artinya, pemerintah perlu mengupayakan air bersih gratis bagi rakyat. "Bukannya diprivatisasi sebagaimana terjadi saat ini," tambah Saiful.

M. Reza, Koordinator Advokasi Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA), menambahkan, laporan Millenium Development Goals (MDGs) yang dirilis Bappenas tahun 2010 mengungkapkan, hanya 47,71 persen rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak."Selain itu, hanya 51,19 persen rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi," tambah Reza. Hal ini, menurutnya, menunjukkan ada yang keliru dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam mengelola kekayaan negara yang menjadi hak masyarakat.

Salah satu yang mesti kita ingat bahwa kurangnya rasa menghargai terhadap ketersediaan air bersih kadang membuat kita lupa diri. Memakai berlebihan bahkan cenderung membuang-buah air bersih tanpa sadar bahwa didaerah lainnya ada masyarakat yang meregang nyawa hanya karena minimnya ketersediaan air. Karena itu syukurilah jika kita masih bisa mendapatkan air dengan mudahnya.

 

Sumber : kompas.com/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami