Akhiri Penganiayaan Orang Kristen Di Korea Utara

Internasional / 16 March 2011

Kalangan Sendiri

Akhiri Penganiayaan Orang Kristen Di Korea Utara

Lestari99 Official Writer
5024

Pers Internasional telah meluncurkan kampanye baru menyerukan kepada Korea Utara untuk melindungi hak asasi manusia orang Kristen di sana.

Kampanye sehari ini meminta orang untuk menandatangani petisi yang menyerukan kebebasan beragama di negara komunis itu, dimana semua pentuk pertemuan orang Kristen, sastra Kristen dan Alkitab dilarang.

Sebagai salah satu negara terburuk di dunia yang menganiaya orang Kristen, orang percaya seringkali ditahan, disiksa dan dikirim ke kamp kerja paksa karena iman mereka.

Menurut Release, diketahui seluruh keluarga akan dipenjara jika salah seorang anggota keluarganya diketahui telah menjadi orang Kristen atau ditemukan memiliki sebuah Alkitab.

Seorang mantan tahanan yang diidentifikasi hanya sebagai Mr Kim untuk alasan keamanan, mengatakan kepada Release, “Jika ada neraka di dunia ini, maka itu adalah di kamp konsentrasi Korea Utara. Di dalam kamp itu hanya ada ketakutan, dan tentu saja tidak ada hubungan dengan dunia luar. Krisis pangan sudah buruk di Korea Utara, namun lebih buruk lagi krisis pangan yang terjadi di kamp-kamp konsentrasi. Orang-orang meninggal karena kekurangan gizi. Jika ada yang terlihat sedang berdoa, mereka akan langsung menghilang.”

Mr Sung, yang nama lengkapnya dihilangkan untuk alasan keamanan, mengatakan kepada Release bahwa kehidupan di Korea Utara adalah tentang “bertahan hidup”.

“Kita tidak dapat mengatakan kondisi itu sebagai lingkungan kehidupan manusia. Tidak ada kebebasan untuk berbicara,” ujar Sung.

Mr Sung berhasil melaikan diri ke Cina, dimana ia kemudian bergabung dengan ibu dan saudara laki-lakinya. Pada tahun 2001, ibu dan saudara laki-lakinya berusaha untuk kembali ke Korea Utara karena ketidakamanan situasi mereka di Cina, namun mereka ditemukan oleh tentara dan dipukuli sampai mati.

Sung menyaksikan pembunuhan itu dari sisi lain sungai yang baru saja mereka seberangi untuk masuk kembali ke Korea Utara.

“Saya telah mengampuni mereka yang membunuh ibu dan saudara laki-laki saya, namun saya tak dapat menahan diri untuk merasa bersalah atas kematian mereka,” ujarnya.

Orangtua Sung, empat saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan semuanya telah dibunuh oleh pemerintah Korea Utara. Hanya dirinya dan adik bungsu perempuannya yang masih hidup.

Chief Eksekutif dari Release International, Andy Dipper, mengatakan ia sangat prihatin dengan jumlah penyeberang yang datang dari Korea Utara.

“Kami mendesak pemerintah Korea Utara mengizinkan orang Kristen untuk beribadah dengan bebas tanpa adanya ancaman penganiayaan,” ujarnya.

Release juga meminta orang Kristen di segala tempat untuk berdoa dan mengambil tindakan membantu saudara-saudari seiman yang teraniaya di Korea Utara – dan mendukung orang Kristen Korea Utara yang sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.

Tolong berdoa agar petisi ini dapat membuat perbedaan terhadap kehidupan orang Kristen yang tinggal di Korea Utara, baik mereka yang percaya secara sembunyi-sembunyi maupun mereka yang menderita di penjara karena iman mereka.

Sumber : christiantoday
Halaman :
1

Ikuti Kami