Kerukunan Cidera, Tokoh Agama Mulai Berbenah

Internasional / 15 March 2011

Kalangan Sendiri

Kerukunan Cidera, Tokoh Agama Mulai Berbenah

Lois Official Writer
3620

Tokoh-tokoh lintas agama di Kota Bekasi menyepakati perancangan konsep kerukunan umat beragama. Hal ini dilakukan dengan tujuan dapat mempererat kerukunan antar umat beragama sekaligus mencegah timbulnya hal-hal yang tak diinginkan. Banyak contoh yang sudah terjadi di Indonesia dimana jangan sampai kejadian ini terulang lagi.

Kita ambil contoh saja insiden Ciketing pada September 2010, yang diwarnai bentrokan antara jemaat HKBP Pondok Timur Indah dengan anggota FPI. Contoh lain yang saat ini masih dalam pertikaian adalah Gereja Taman Yasmin yang masih terus disegel oleh Walikota Bogor padahal gereja sudah memenangkan perkara ini dengan putusan MA yang kuat. Jangan sampai kejadian-kejadian ini membuat umat beragama saling bersinggungan.

Pada Senin kemarin (14/3), tokoh-tokoh lintas agama berkumpul di salah satu ruang rapat kantor Pemerintah Kota Bekasi untuk membahas rancangan konsep kesepakatan tersebut. Setidaknya ada tiga poin utama yang menjadi materi pembahasan tersebut.

“Pertama, sepakat untuk melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan baik dan benar. Kedua, bertekad mengadakan dialog antar umat manakala timbul permasalahan. Ketiga, sepakat memenuhi segala macam ketentuan yang berlaku. Peraturan ini termasuk di antaranya pendirian rumah ibadah serta cara menyiarkan agama yang beretika,” tutur Sekretaris FKUB Kota Bekasi, Hasnul Kholid Pasaribu. Tiga poin utama ini masih akan dirinci lagi. Menurut rencana, konsep finalnya akan dideklarasikan Rabu (16/3) besok.

Lebih lanjut, Hasnul mengungkapkan dua potensi utama yang rawan menimbulkan konflik di Kota Bekasi adalah pendirian rumah ibadah dan penyebaran agama pada warga yang telah memeluk suatu agama tertentu. Dengan adanya kesepakatan ini, seluruh tokoh agama dapat menjaga jemaat masing-masing untuk menaati peraturan yang berlaku. “Kalau semua berkomitmen, aksi anarki tak akan dan jangan sampai terjadi lagi,” ujarnya.

Indonesia adalah bangsa dengan banyak agama, kepercayaan, kebudayaan, kesenian, kerajinan, ras, suku, bahasa, dan beragam macam lainnya. Dengan dasar yang kuat dalam masyarakat, dapat membuat kerukunan makin dijaga.

Sumber : pikiran-rakyat/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami