Yenny Wahid Ragukan Indonesia Sebagai Panutan Pluralisme Dunia

Nasional / 2 March 2011

Kalangan Sendiri

Yenny Wahid Ragukan Indonesia Sebagai Panutan Pluralisme Dunia

daniel.tanamal Official Writer
3236

Putri pertama mendiang Gus Dur, Yenny Wahid pertanyakan posisi Indonesia saat ini yang disebut sebagai salah satu negara yang selama ini dijadikan panduan bagi negara-negara di dunia sebagai negara dengan sikap toleransi tinggi, setelah banyak muncul konflik, yang selama ini mengatasnamakan agama, terhadap kaum minoritas.

Hal tersebut dinyatakannya dalam diskusi Ritus Kekerasan Berbasis Agama Mengapa Terus Terjadi di Wahid Institute, Senin (28/02/2011). "Ritus kekerasan yang sering terjadi, apakah betul Indonesia masih menjadi contoh toleransi di dunia. Padahal, masih begitu banyak insiden yang terjadi di Indonesia, tetapi justru kekerasan meningkat, bahkan sampai pembunuhan," ungkapnya.

Yenny menilai bahwa sifat masyarakat Indonesia yang permisif sehingga seolah-olah menolerir adanya kekerasan itulah yang menodai toleransi di Indonesia saat ini. Terhadap kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok tertentu terhadap kaum minoritas, masyarakat seolah diam-diam, begitupun dengan sikap pemerintah yang kurang responsif. "Masyarakat semakin permisif, seolah-olah masyarakat menolerir adanya kekerasan. Masyarakat seolah-olah diam atau menyetujui terjadinya kekerasan, belum lagi ada beberapa pemuka agama yang juga secara tidak langsung menolerir adanya kekerasan yang dilakukan umatnya," kata Yenny.

Direktur Wahid Institute ini pun mengingatkan bahwa semua agama di Indonesia mengajarkan pesan-pesan damai dan ajaran toleransi, tetapi kadang masyarakat justru salah menafsirkan ajaran-ajaran itu sehingga dijadikan pembenaran terhadap aksi kekerasan sikap-sikap kekerasan inilah yang justru melunturkan sikap toleransi Indonesia yang selama ini terbangun dan dijadikan panutan dunia. 

 

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami