Kekayaan Khadafy Selama Berkuasa 41 Tahun di Libya

Nasional / 25 February 2011

Kalangan Sendiri

Kekayaan Khadafy Selama Berkuasa 41 Tahun di Libya

Lois Official Writer
4606

Pemimpin Libya Muammar Khadafy lahir 7 Juni 1942. Dia memerintah Libya sejak 1969 lewat sebuah kudeta. Khadafy memiliki delapan anak biologis, tujuh di antaranya laki-laki. Dia juga mengadopsi Hanna dan Milad. Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa tahun 2009, Khadafy melakukan investasi sebesar 21.9 juta dolar atau sekitar Rp 193 miliar untuk membangun hotel dan kompleks perusahaan air minum botol L’Aquila, Italia.

Khadafy telah berkuasa selama 41 tahun. Selama itulah dia sudah membangun kerajaan bisnis. Namun, menurut kawat diplomatic Kedutaan Amerika Serikat di Tripoli yang dirilis Wikileaks kerajaan bisnis Khadafy menjadi sumber perpecahan di antara anaknya. Dalam kawat diplomatik berjudul Khadafy Incorporated yang dimuat oleh Financial Times, Rabu (23/2) keluarga Khadafy menguasai berbagai sektor industri, mulai dari telekomunikasi, infrastruktur, hotel, media, dan distribusi produk-produk kebutuhan rumah tangga.

Anak-anak Khadafy disebut-sebut bisa mendapat miliaran dolar setiap tahunnya. Anak tertua Khadafy, Mohammed menguasai sektor telekomunikasi dan layanan internet. Anak perempuan Khadafy yang bernama Aisha Muammar memegang perusahaan-perusahaan energi dan konstruksi. Anak yang aktif di perminyakan adalah Saif al-Islam, anak kedua Khadafy. Anak ketiganya, Saadi sibuk mengurus tim sepak bola, komite olimpiade dan karir militernya. Namun kabar terakhir mengatakan dia terlibat dalam perebutan hak franchise sebuah perusahaan minuman soda.

Menurut sejumlah aktivis anti korupsi negara-negara harus melacak aset-aset Khadafy. “Ketika seorang penguasa dipertanyakan di dalam negerinya maka dia harus diselidiki dan aset-asetnya dibekukan sampai penyelidikan selesai,” kata Kepala Transparansi Internasional, Huguette Labelle. Analis politik Bank Nomura, Jepang, Alistair Newton mengatakan tidak bisa memastikan berapa jumlah kekayaan Khadafy, namun dia akan terkejut bila ternyata tidak mencapai jutaan dolar. Kekuasaan memang terkait erat dengan kekayaan. Jika berkuasa maka kaya namun itu bukan jaminan untuk hidup bahagia karena banyak konflik juga yang ada. Hidup dalam Tuhan lebih menyenangkan

Sumber : tempointeraktif/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami