Apakah Kerukunan Beragama Sudah Pecah di Indonesia?

Internasional / 8 February 2011

Kalangan Sendiri

Apakah Kerukunan Beragama Sudah Pecah di Indonesia?

Lois Official Writer
4257

Sungguh ironis memang. Pada hari Minggu lalu (6/2), Istora Senayan gegap gempita. Ratusan orang dari berbagai agama tumpah ruah di gedung itu. Di antara mereka ada tokoh agama dan tokoh nasional, bahkan utusan PBB pun hadir di sana untuk mengikuti acara ‘The World Interfaith Harmony Week 2011’ atau Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Dunia yang merupakan pesta seluruh umat di Indonesia. Dalam waktu yang bersamaan kerukunan beragama yang diserukan di Istora Senayan, ternodai karena bentrokan yang terjadi di Cikeusik.

“Semoga acara ini bisa memberikan pesan kepada seluruh umat di Indonesia. Sebagai bangsa yang majemuk, kita tetap menjalin persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang besar,” kata Din Syamsyudin sebagai Ketua Presidium acara tersebut. Sekitar pukul 10.30 WIB ketika barongsai disajikan di sana, bentrok berdarah pecah di Cikeusik. Sungguh ironis memang.

Bentrok di Cikeusik ini bukan yang pertama kalinya. Begitu banyak kejadian dimana toleransi sudah tidak dipakai lagi. Hari inipun, terjadi bentrokan antar umat beragama. Butet Kartaraharja, seorang senian, mempertanyakan polisi yang disebutnya membiarkan umat beragama di Indonesia tidak teguh menjalankan ibadahnya. Butet juga mengingatkan pemerintah, “Dengan semangat kerukunan beragama, saya ingatkan kepada pemerintah agar jangan bohong bahwa kerukunan kita dalam ancaman bahaya,” katanya. Dia menganggap bahwa harus ada ketegasan di dalam kehidupan berbangsa dan beragama.

“Toleransi beragama adalah toleransi yang bertujuan untuk membangun kemaslahatan semua umat beragama supaya tercipta kerukunan,” katanya. Dalam kerangka ini, tokoh agamalah yang harus menjadi inspirasi untuk menyelesaikan masalah itu.

Toleransi. Benar, kata itulah yang harus ada di dalam hati setiap umat beragama. Provokasi. Itulah yang harus kita hindari jauh-jauh dalam urusan dengan umat beragama lainnya. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, dimulai dari diri kita sendiri.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami