Romo Magnis : Tugas Negara Menjamin Kebebasan Beragama

Internasional / 7 February 2011

Kalangan Sendiri

Romo Magnis : Tugas Negara Menjamin Kebebasan Beragama

Lois Official Writer
4193

Menyangkut penyerangan yang dilakukan kepada warga Ahmadiyah, menurut Romo Franz Magnis-Suseno, Guru Besar STF Driyarkara, mengatakan bahwa negara sebagai otoritas netral, bukanlah pihak yang benar untuk memberikan penilaian apakah suatu agama / aliran kepercayaan tertentu sesat atau tidak. Menurutnya, negara bertugas untuk menjamin kebebasan beragama dan beribadah warga negaranya. Yang berhak menentukan apakah agama tersebut sesat atau tidak adalah suatu lembaga keagamaan.

“Suatu badan agama misalnya MUI memberikan penilaian benar atau tidak ajaran agamanya sendiri itu wajar. Setiap agama juga berhak menarik garis terhadap agama lain. Tetapi lain hal dengan kewajiban dan sikap negara. Sesat atau tidak itu kategori keagamaan, itu hak agama di hadapan Tuhan,” katanya.

Berdasarkan data dari Mabes Polri sampai malam ini, ada enam jemaah yang mengalami luka berat. Mereka antara lain menderita luka bacok di kepala, patah tangan, luka bacok di punggung, dan pendarahan di mulut dan hidung. Tiga korban yang tewas dan korban luka tersebut kini berada di RS Malingping.

Penyerangan tersebut mengakibatkan sejumlah hak-hak warga Ahmadiyah terlanggar, menurut Ifdhal Kasim, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Hak-hak itu antara lain : hak untuk hidup, hak untuk bebas memilih agama dan menjalankan ibadah, hak untuk berkumpul, hak atas rasa aman, hak privasi tempat tinggal, hak perlindungan atas hak miliknya, hak untuk tidak didiskriminasi, dan hak anak.

Menanggapi hal ini, banyak masyarakat Indonesia yang tercengang-cengang dan mengecam tindakan ini. Video kekerasan penganiayaan terhadap jemaat Ahmadiyah mengguncang. . Dengan menyebut nama Allah sembarangan, mereka membantai para warga Ahmadiyah. Banyak yang menyayangkan telatnya pemerintah bertindak. “Bukan ahmadiyah-nya yang kita bela tapi hak asasi warga negara Indonesia. Bukan FPI-nya yang kita lawan, tapi kejahatannya” kata Atayabilal dan yang lainnya.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami