Kematian Misionaris AS Tidak Menghentikan Hati Misi Bagi Meksiko

Nasional / 29 January 2011

Kalangan Sendiri

Kematian Misionaris AS Tidak Menghentikan Hati Misi Bagi Meksiko

Lestari99 Official Writer
2728

Pembunuhan yang terjadi baru-baru ini atas misionaris Amerika di Meksiko membuat beberapa orang Kristen menjauh dari pelayanan di negara-negara yang penuh dengan kekerasan.

Namun banyak misionaris yang mengatakan mereka telah dipanggil untuk menyelamatkan Meksiko dan akan terus melakukannya tak peduli apa yang akan terjadi atas hidup mereka.

Nancy Davis dan suaminya, Sam, telah melayani di Meksiko selama 40 tahun. Nancy dibunuh di bagian selatan perbatasan setelah orang bersenjata melepaskan tembakan dalam upaya menghentikan kendaraan pasangan misionaris ini.

Maryanne Wheeler, seorang teman dari pasangan Davis mengatakan meskipun kekerasan telah mulai mengubah banyak kota perbatasan menjadi zona perang, mereka tetap setia pada panggilan mereka.

“Mereka sudah lari masuk ke dalam bahaya. Berulangkali mereka harus merasakan takut maupun dikejar-kejar, atau bagaimana mereka mendengar seseorang telah menghalangi jalan di depan mereka dan mereka mampu menghindari hal itu,” ujarnya. “Namun semua hal itu tak pernah dijadikan pertimbangan untuk meninggalkan negara ini.”

Nancy yang berasal dari Indiana, merupakan seorang perawat yang terdaftar dan memiliki hati untuk rakyat Meksiko.

“Nancy tanpa mengharapkan imbalan, tanpa syarat telah mencintai dan mengulurkan tangan bagi orang-orang Meksiko.”

Pihak berwenang mengatakan hampir 35.000 orang tewas dalam pembunuhan terkait narkoba di Meksiko selama empat tahun terakhir semenjak Presiden Felipe Calderon menyatakan perlawanan terhadap kartel narkoba di Meksiko.

Pembunuhan mencapai tingkat tertinggi tahun lalu, melonjak hampir 60 persen menjadi lebih dari 15.000 orang dikabarkan tewas.

Meskipun demikian, kaum misionaris tetap melintasi perbatasan dan memasuki Meksiko.

Pendeta Texas Mark Rotramel dari First Babtist Edinburg church mengakui pekerjaan misionaris di Meksiko menurun – tapi tidak habis sama sekali. Gerejanya merupakan bagian dari Rio Grande Valley Babtist Association, yang mengirim misionaris ke Meksiko dan beberapa daerah lainnya.

“Mereka harus sangat berhati-hati. Namun mereka telah berkomitmen pada apa yang menjadi panggilan Tuhan bagi mereka – untuk pergi dan menolong rakyat Meksiko,” jelasnya.

Bob Kracht merupakan salah seorang misionaris di Meksiko.

“Walaupun kekerasan menguasai Meksiko, namun para misionaris bertahan dengan hal itu karena mereka berkomitmen untuk menolong orang dan membagikan Injil pada mereka,” ujarnya.

Kracht tidak berencana untuk meninggalkan Meksiko meskipun ia merasa lebih aman untuk bepergian melewati perbatasan dengan menggunakan pesawat terbang.

Orang Meksiko adalah milik Tuhan dan diciptakan bagi kemuliaan nama Tuhan. Mari berdoa bagi keselamatan mereka karena kekerasan telah begitu mengakar di negara ini. Mari berdoa juga bagi para misonaris di Meksiko yang masih berteguh hati membela bangsa ini di hadapan Tuhan.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami