Rapper : Setiap Hari di Baghdad, Air Mata Kami Jatuh

Internasional / 6 December 2010

Kalangan Sendiri

Rapper : Setiap Hari di Baghdad, Air Mata Kami Jatuh

Lois Official Writer
3160

Dengan menggunakan baju bertopi, topi baseball, dan sepatu olahraga, lima orang anak muda menggoyangkan kepala mereka bersamaan dengan musik, mengambil microfon dan mengeluarkan isi hati mereka, pemikiran, dan juga penderitaan mereka. Mungkin rapper seperti ini banyak dijumpai di Amerika. Tapi hal ini terjadi di Baghdad.

“Tidak peduli apakah engkau Muslim, apakah engkau Kristen, tidak peduli agama, kita semuanya manusia,” begitu salah satu lirik dalam lagu mereka. Anggota dari Smashing Hits ini, menyadari bahwa musik mereka memang tidak seperti biasanya musik yang ada di Irak, yang biasanya menggunakan rebana. Mereka melihat gaya Eminem atau Tupac Shakur dan mengadopsinya. Alasan mereka mengambil budaya Amerika ini karena mereka ingin orang-orang di Barat mengerti apa yang sebenarnya terjadi di tanah air mereka.

“Ini pesan buat masyarakat Barat… untuk membuat mereka tahu siapa kami, apa yang bisa kami lakukan di sini, bukan hanya bisa kekerasan, terorisme,” kata Thoulfiqar Harith atau dipanggil Fop, pendiri dari grup yang berumur 19 tahun. Salah satu lirik lainnya mengatakan, “ Kami tinggal di neraka dan tidak seorangpun yang mendengarkan panggilan kami; setiap hari di Baghdad, air mata kami jatuh.”

Rasa sakit dan lirik lagu itu menggambarkan orang-orang seperti DK atau Omar Ayad. Teman baiknya Fadi (25) yang tinggal di dekat rumahnya, dimana DK bekerja dengannya, dibunuh bersama 70 orang lainnya pada 31 Oktober ketika para militant menyerang Katedral Baghdad Sayidat al-Nejat atau Gereja Our Lady of Salvation.

Sejak saat itulah, dia menulis lagu rap untuk menentang para penyerang yang “dengan nama Allah hendak membunuh kakak saya,” sama seperti pembunuhan yang dilakukan di jalanan.

Sebagai seorang Muslim, Ayad mengatakan bahwa dia besar dengan banyak teman Kristen, yang selalu dijadikan target di seluruh negeri karena agama mereka. Gereja dikepung, kekerasan dimana-mana, menentang dia dengan keras saat dia menyanyikan lagu ini. Namun dia senang bahwa dengan bergabung Smashing Hits, bukan hanya menperdengarkan suara hati tapi juga persahabatan yang dibangun dengan sesama.

“Hal yang paling penting adalah mereka merupakan teman, teman yang sangat baik,” kata Ayad untuk teman-teman grupnya. “Sulit sekali menemukan orang dengan hati yang baik, dan jiwa yang lapang.” katanya kemudian.

Sumber : cnn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami