PM Palestina :Kebakaran di Israel Adalah Wabah dari Tuhan

Internasional / 6 December 2010

Kalangan Sendiri

PM Palestina :Kebakaran di Israel Adalah Wabah dari Tuhan

Lois Official Writer
3271

Hari Sabtu kemarin (4/12) Abbas menelepon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan menyatakan akan membantu akan memadamkan api. Selain itu, dia juga menyatakan belasungkawa atas kebakaran yang telah menewaskan lebih dari 40 orang. Netanyahu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Abbas sambil berencana membentuk suatu unit pemadam khusus, yang bisa digunakan Palestina bila terjadi kebakaran di wilayah mereka.

Menurut stasiun televisi al-Jazeera, 21 anggota tim pemadam dari Palestina di Tepi Barat, di bawah instruksi Presiden Mahmoud Abbas, termasuk dari kelompok intenasional membantu pihak berwenang Israel memadamkan amukan api yang melanda hutan Carmel di kawasan Galilea sejak Kamis (2/12) lalu.

Bantuan ini menandakan bahwa pemerintah Palestina mengesampingkan dahulu konflik mereka dengan Israel. “Saya harap ini akan menjadi awal yang baik bagi kerjasama, bantuan kemanusiaan, dan perdamaian,” kata Ibrahim Ayish, ketua tim pemadam dari Palestina.

Namun, menurut Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyeh, menilai bahwa kebakaran di Israel bagian utara itu merupakan kemarahan Tuhan. “Itu adalah wabah dari Tuhan,” kata Haniyeh, seperti dikutip dari harian The Jerusalem Post pada hari Minggu (5/12). “Allah menghukum mereka (Israel) dari tempat yang tidak mereka duga,” lanjut Haniyeh, kata pemimpin Palestina dari kelompok Hamas, yang memerintah di Jalur Gaza.

Selain Palestina, sejumlah negara yang selama ini berkonflik dengan Israel pun turut membantu. Mereka di antaranya Turki dan Yordania. Dua remaja dinyatakan sebagai tersangka pembakaran hutan. Mereka dianggap lalai memadamkan api unggun saat berkemah di wilayah itu.

Saat Presiden Palestina sendiri mengungkapkan kesediaan Palestina untuk membantu, begitu juga negara-negara tetangga, kurang bijaksana rasanya ungkapan yang dikemukakan oleh Perdana Menteri Palestina ini. Perkataan seperti ini dapat menimbulkan konflik yang tidak perlu, apalagi saat negara-negara berkonflik ini dapat berdamai.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami