Ternyata Gadis Ini Mengarang Sendiri Penculikan Dirinya

Nasional / 21 November 2010

Kalangan Sendiri

Ternyata Gadis Ini Mengarang Sendiri Penculikan Dirinya

Lois Official Writer
3641

Ayu Fatnia Wijanarsih (16) karena takut dimarahi ayahnya yang sering bertindak kasar, mengarang cerita penculikan terhadap dirinya. Saat itu dia tidak berani pulang ke rumah karena kemalaman bermain di tempat tinggal salah seorang temannya. Kebohongan ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Proses Kota Besar Semarang AKBP Asep Jenal Ahmadi.

“Berdasarkan bukti-bukti serta keterangan sejumlah saksi, kami menyimpulkan bahwa penculikan yang diberitakan selama ini hanya cerita karangan, termasuk ancaman akan dibunuh serta permintaan uang tebusan Rp 100 juta,” katanya di Semarang.

Sejak awal, penanganan kasus dugaan penculikan seorang gadis lulusan sekolah dasar yang beralamat di Jalan Karanganyar RT 04 RW 01 Banyumanik, Semarang, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan di antaranya Ayu dapat dengan leluasa menggunakan telepon selularnya untuk mengirim pesan singkat kepada keluarga. “Selain itu, saat ditemukan di sekitar Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang, kondisi Ayu terlihat bersih dan segar untuk seseorang yang baru mengalami penculikan dan tidak diberi makan serta minum,” ujarnya.

Selain mengamankan anak pasangan suami istri Supardjo dan Welas di Mapolrestabes Semarang, penyidik juga mengamankan seorang laki-laki bernama Huda alias Luki (23), warga Kelurahan Gunungpati Semarang yang diduga merupakan kekasih Ayu. Alasannya, polisi telah menetapkan Huda sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 332 KUHP yang melarikan anak gadis di bawah umur dan UU no 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. “Sampai saat ini, Ayu berstatus sebagai saksi dan mengenai perkembangan penanganan selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan yang masih terus berjalan,” kata Asep Jenal Ahmadi.

Namun, berdasarkan keterangan Huda sendiri, dirinya telah menawari Ayu yang tidak berani pulang untuk menginap di tempat tinggalnya bersama ibu dan adiknya. “Kendati demikian, penyidik tidak mempercayai begitu saja pengakuan Huda yang menyebutkan bahwa Ayu yang mengajak bertemu di daerah Banyumanik Semarang pada Kamis malam, minggu lalu dan kemudian dijemput menggunakan sepeda motor,” ujarnya lagi.

Inilah yang terjadi jika melakukan kebohongan. Kebohongan itu pasti akan terbongkar dan malah akan lebih memalukan lagi. Hiduplah jujur, karena kebohongan akan menghanguskan.

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami