Asia Noreen : Iman Saya Kepada Yesus Tidak Akan Tergantikan II

Internasional / 21 November 2010

Kalangan Sendiri

Asia Noreen : Iman Saya Kepada Yesus Tidak Akan Tergantikan II

Lois Official Writer
4152

Ashiq Masih, dengan postur tubuh yang kaku, lemah, dan kedua mata berwarna kuning yang terlihat bodoh, berdiri di sebuah kompartemen kecil di Penjara Distrik Sheikhupura dengan tiga anak perempuannya, Sidra, Eesha, dan Eeshum. Para gadis kecil itu menangis dalam diam.

Di sisi lain lapisan besi berdiri Asia Noreen, ibu kandung dari dua di antara para gadis itu dan mempunyai satu anak tiri yang disayangi dan menyayanginya. Asia Noreen menjadi wanita Pakistan pertama yang menerima hukuman mati dengan tuduhan menghujat imam umat Muslim. Eeshum (12) yang menderita kekurangan fisik, merengek seperti bayi kepada ibunya, menanyakannya kapan dia akan kembali.

“Aku akan kembali,” katanya kepada putrinya, saat mereka memegang jari-jari ibunya di antara jeruji besi. “Jangan kuatir sekarang,” tapi air mata jatuh di wajahnya juga.

Ditahan tanggal 19 Juni 2009, Asia Noren dituduh menghujat Muhammad dan menghina Islam. Hakim dalam keadaan tertekan karena sebagian besar para penduduk Islam di Pakistan menginginkan wanita itu dihukum atas dasar penghujatan tanggal 8 November 2010.

“Saya tidak tahu mengapa, ketika saya berjalan ke dalam pengadilan hari itu, saya tahu (Bahwa dia akan dihukum mati),” katanya, air mata mengaburkan pandangan matanya dan suaranya bergetar. “Dan ketika hakim mengumumkan kalimat kematian saya, saya menangis kencang dan menjerit. Sepanjang tahun saya sudah menghabiskan waktu di penjara ini, saya tidak diberikan kesempatan satu kalipun untuk membuat pernyataan. Tidak oleh pengacara dan juga tidak oleh hakim. Setelah itu, saya kehilangan harapan apapun keadilan yang diberikan kepada saya.” Noreen tahu saat itu juga bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

Saat itu juga dia patah hati dan remuk hatinya. Suaminya saat itu juga mencoba menghiburnya. “Semuanya akan baik-baik saja, kau hanya harus tetap tabah di dalam imanmu,” Masih memberitahunya. “Semua kami di sampingmu. Semua orang berdoa untukmu.” Kata-katanya itu memberikan Noreen harapan, tapi kemudian dia berbalik dan bertanya Compass sebuah pertanyaan yang tidak seorang pun bisa menjawabnya.

“Bagaimana seorang yang tidak berdosa dituduh, mempunyai kasus dengan kesalahan FIR (First Information Report) dan kemudian diberikan pernyataan kematian, bahkan tanpa sekalipun diberikan kesempatan / pertimbangan apa yang ingin dia katakan?”

Kisah Asia Noreen ini menarik perhatian masyarakat internasional, tapi hanya sedikit tanggapan dari pemerintah Pakistan dan masyarakat. Tidak ada organisasi lokal yang melakukan demonstrasi untuk protes yang bisa menyebabkan akibat yang berbahaya. Shahbaz Batti, pusat pelayanan untuk umat Kristen minoritas, menulis kepada pemerintah Provinsi Punjab untuk melindungi Noreen dan keluarganya, baik yang di dalam maupun di luar penjara. Selama perjalanan menuju Sheikhupura, Compass melihat bahwa tidak ada perlindungan khusus itu untuk keluarganya.

Kita tidak mengerti apa yang akan terjadi pada Asia Noreen. Apakah dia benar-benar akan dihukum mati karena imannya kepada Yesus? Kiranya Tuhan memberikan mereka jalan keluar yang terbaik dan meneguhkan mereka semua. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong. Berdoa buat mereka adalah hal yang bisa kita lakukan, jika ada pertolongan yang bisa kita lakukan, mari kita lakukan bersama-sama.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami